Sabtu, 27 Desember 2014

sosiologi

Kesenjangan Sosial (DAMPAK DARI PERGAULAN BEBAS) Tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat pergaulan bebas.Hasil penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk Denpasar menunjukkan 10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan seksual. Di kota Denpasar dari 633 pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA) yang baru duduk di kelas II, 155 orang atau 23,4% mempunyai pengalaman hubungan seksual. Mereka terdiri atas putra 27% dan putri 18%. Data statistik nasional mengenai penderita HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 75% terjangkit hilangnya kekebalan daya tubuh pada usia remaja. Demikian pula masalah remaja terhadap penyalahgunaan narkoba semakin memprihatinkan.Berdasarkan data penderita HIV/AIDS di Bali hingga Pebruari 2005 tercatat 623 orang, sebagian besar menyerang usia produktif. Penderita tersebut terdiri atas usia 5-14 tahun satu orang, usia 15-19 tahun 21 orang, usia 20-29 tahun 352 orang, usia 30-39 tahun 185 orang, usia 40-49 tahun 52 orang dan 50 tahun ke atas satu orang. Semakin memprihatinkan penderita HIV/AIDS memberikan gambaran bahwa, cukup banyak permasalahan kesehatan reproduksi yang timbul diantara remaja. Oleh sebab itu mengembangan model pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja melalui pendidik (konselor) sebaya menjadi sangat penting. Pelatihan Managemen tersebut diikuti 24 peserta utusan dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali berlangsung selama empat hari. Belum lama ini ada berita seputar tentang keinginan sekelompok masyarakat agar aborsi dilegalkan, dengan dalih menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia. Ini terjadi karena tiap tahunnya peningkatan kasus aborsi di Indonesia kian meningkat, terbukti dengan pemberitaan di media massa atau TV setiap tayangan pasti ada terungkap kasus aborsi. Jika hal ini di legalkan sebgaimana yang terjadi di negara-negara Barat akan berakibat rusaknya tatanan agama, budaya dan adat bangsa. Berarti telah hilang nilai-nilai moral serta norma yang telah lama mendarah daging dalam masyarakat. Jika hal ini dilegal kan akan mendorong terhadap pergaulan bebas yang lebih jauh dalam masyarakat. Orang tidak perlu menikah untuk melakukan hubungan seks. Sedangkan pelepasan tanggung jawab kehamilan bisa diatasi dengan aborsi. Legalisasi aborsi bukan sekedar masalah-masalah kesehatan reproduksi lokal Indonesia, tapi sudah termasuk salah satu pemaksaan gaya hidup kapitalis sekuler yang dipropagandakan PBB melalui ICDP (International Conference on Development and Population) tahun 1994 di Kairo Mesir. Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami ; penderitaan kehilangan harga diri (82%), berteriak-teriak histeris (51%), mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%), ingin bunuh diri (28%), terjerat obat-obat terlarang (41%), dan tidak bisa menikmati hubungan seksual (59%). Aborsi atau abortus berarti penguguran kandungan atau membuang janin dengan sengaja sebelum waktunya, (sebelum dapat lahir secara alamiah). Abortus terbagi dua; Pertama, Abortus spontaneus yaitu abortus yang terjadi secara tidak sengaja. penyebabnya, kandungan lemah, kurangnya daya tahan tubuh akibat aktivitas yang berlebihan, pola makan yang salah dan keracunan. Kedua, Abortus provocatus yaitu aborsi yang disengaja. Disengaja maksudnya adalah bahwa seorang wanita hamil sengaja menggugurkan kandungan/ janinnya baik dengan sendiri atau dengan bantuan orang lain karena tidak menginginkan kehadiran janin tersebut. Risiko Aborsi Aborsi memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan maupun keselamatan hidup seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa seseorang yang melakukan aborsi ia ” tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang “. Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi. Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi berisiko kesehatan dan keselamatan secara fisik dan gangguan psikologis. Dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd; Risiko kesehatan dan keselamatan fisik yang akan dihadapi seorang wanita pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi adalah ; · Kematian mendadak karena pendarahan hebat. · Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal. · Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan. · Rahim yang sobek (Uterine Perforation). · Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya. · Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita), · Kanker indung telur (Ovarian Cancer). · Kanker leher rahim (Cervical Cancer). · Kanker hati (Liver Cancer). · Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya. · Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy). · Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease). · Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis) Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam ” Psychological Reactions Reported After Abortion ” di dalam penerbitan The Post-Abortion Review. Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan pendidikan seks yang baik dan benar. Dan memberikan kepada remaja tersebut penekanan yang cukup berarti dengan cara meyampaikan; jika mau berhubungan seksual, mereka harus siap menanggung segala risikonya yakni hamil dan penyakit kelamin. Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk memberikan pendidikan, pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini akan berakibat remaja mencari informasi dari luar yang belum tentu kebenaran akan hal sex tersebut. Dengan demikian penulis menyimpulkan, bahwa pergaulan bebas atau hubungan seks itu sangat berbahaya, begitu banyak dampak yang merugikan untuk yang melakukannya, mulai dari penyakit maupun tindak hukum . Oleh karenanya saya menyarankan atau berpendapat perbanyaklah belajar dan beriman ke pada ALLAH untuk menghindari nafsu-nafsu jahat kita untuk melakukan pergaulan bebas yang semakin merajalela ini,karena inin semua sangat merugikan bagi siapapun, Siapa yang mau sakit ? siapa yang mau terkena hukum akibat seks bebas tanpa ikatan yang SAH ?, saya rasa tidak ada yang mau . terutama bagi kaum wanita yang sering terjerumus dalam kasus seks ini. Dan penulis berharap di negara kita tercinta ini dapat berkurang dan menjauhkan pergaulan-pergaulan dari barat (pergaulan bebas) ini demi kemajuan bangsa dan kebangkitan moral-moral generasi selanjutnya

Sabtu, 29 November 2014

KEYAKINAN NON TAHUID D I S U S U N Oleh : Zamiat Hoirul Sitompul Nila Riska Tanjung Shinta Widya Ningsih UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN FAKULTAS ILMU SOSISAL DAN POLITIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2014 PENDAHULUAN Sesuai dengan judul makalah kami yaitu Keyakinan Non Tahuid. Kami akan membahas yang berhubungan dengan perbuatan syirik, jenis jenis syirik, serta keyakinan animisme, dinamisme, politeisme SYIRIK ialah perbuatan yang menduakan Allah baik itu dalam sifatnya dan keesaan Allah Swt . Karena itu, barang siapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar. Sebut saja salah satu contoh nya ialah kepercayaan terhadap roh yang mendiami semua benda(animisme). Dimana mereka yang melakukan perbuatan ini percaya bahwa apa yang mereka sembah tersebut dapat memberi perlindungan dan kebahagian bagi mereka. Selain itu juga kami paparkan bebereapa jenis jenis syirik yaitu Syirik Besar dan Syirik Kecil. Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya. Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaiton, atau mengharap sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat. Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah kepada syirik besar. PEMBAHASAN A. PENGERTIAN SYIRIK Definisi Syirik Secara Harfiah/Bahasa, Kata “syirik” berasal dari akar kata syaroka (شرك) yang berarti sekutu, sejawat/partner. Syirik ( الشرك) dalam bahasa Arab mempunyai arti menyertai, seperti ungkapan شَرِكَ/أَشْرَكَ فُلاَنًا فِي الأَمْرِ artinya ia menyertai si Fulan dalam urusan itu. Dalam al-Qur’an Allah berfirman ) وَأَشْرِكْهُ فِي أَمْرِي ( artinya Dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku. (QS. Thaha/20 : 32). Menurut istilah, syirik berarti seseorang menjadikan tandingan bagi Allah dalam hal yang hanya menjadi hak Allah Swt. Menurut Al Ashfahani yaitu seorang pakar dia mengartikan syirik ialah menggabungkan dua kepemilikan atau adanya sesuatu yang dimiliki oleh dua orang atau lebih, baik berupa suatu zat atau sifat. Syirik Menurut Imam Abu Manshur al-Azhariy rahimahullaah Beliau adalah salah satu ulama besar Syafi’iyyah yang terdahulu, beliau mengatakan Syirik adalah engkau menjadikan sekutu / tandingan bagi Allah dalam Rububiyyah-Nya, Mahatinggi Allah dari berbagai macam sekutu dan tandingan. Syirik Menurut Imam as-Sam’aaniy rahimahullaah Beliau adalah ulama besar Syafi’iyyah abad ke-5. Beliau berkata syirik adalah menggabungkan antara dua hal dalam satu makna. Maka yang dimaksud dengan syirik pada Allah adalah menggabungkan antara Allah dan selain-Nya, dalam perkara yang tidak boleh diperuntukkan kecuali hanya bagi Allah saja Syirik Menurut Imam an-Nawawi rahimahullaah Beliau wafat tahun 676-H. Merupakan salah satu ulama Syafi’iyyah yang terbesar dan paling tersohor hingga hari ini. Karya tulis beliau yang paling fenomenal adalah al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, penjelasan kandungan Shahih Muslim. Beliau mengatakan dalam al-Minhaj Syarh Shahih Muslim (2/71, cet.-2 Daar Ihyaa’ at-Turaats, 1392-H) ketika berbicara tentang definisi syirik dia memaparkan syirik ialah peribadatan patung-patung atau selainnya dari kalangan makhluk, sekaligus mengakui Allah sebagai Tuhan. (Syirik model ini) persis seperti kesyirikan kaum kafir Quraisy. Menurut Imam-Imam Syafi’iyyah yang juga Imam kaum muslimin, kesyirikan adalah menyekutukan Allah dalam Rububiyyah dan ‘Uluhiyyah-Nya. Kebanyakan jenis syirik adalah syirik dalam hal Uluhiyyah, yaitu beribadah kepada Allah dan juga kepada selainnya, atau memalingkan sesuatu yang menjadi hak Allah berupa peribadatan kepada selainnya, seperti menyembelih kurban sebagai bentuk pengabdian kepada selain Allah Karena itu, barang siapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar. Allah Swt berfirman Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar. Qs Luqman: 13. Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik kepadanya, jika ia meninggal dunia dalam kemusyrikannya. Allah Subhanahu Swt berfirman. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendakinya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. Qs.an-Nisaa: 48. Surgapun diharamkan atas orang musyrik. Allah Swt berfirman Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan Surga kepadanya, dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun Qs al-Maa'idah: 72 Syirik Menghapuskan Pahala Segala Amal Kebaikan. Allah Swt berfirman, Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan Qs.Al-An'aam: 88. Syirik adalah dosa besar yang paling besar, kezhaliman yang paling zhalim dan kemungkaran yang paling mungkar. seperti yang kami paparkan pada pendahual tadi kami akan membahas jenis jenis syrik diantaranya sebagai berikut kami rangkum : 1. SYIRIK BESAR Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat maupun mudharat. Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya. Syirik Besar Itu Ada Empat Macam. • Syirik Do'a, yaitu di samping dia berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia juga berdo'a kepada selainNya. • Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain Allah Subhanahu wa Ta'ala • Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah • Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan. 2. SYIRIK KECIL. Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah kepada syirik besar. Syirik kecil ada dua macam berikut kami rangkum : • Syirik Zhahir (Nyata), yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya : Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik Qutailah Radhiyallahuma menuturkan bahwa ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi Muhammad Saw dan berkata, Sesungguhnya kamu sekalian melakukan perbuatan syirik. Kamu mengucapkan Atas kehendak Allah dan kehendakmu dan mengucapkan Demi Ka'bah Maka Nabi Muhammad Saw memerintahkan para Shahabat apabila hendak bersumpah supaya mengucapkan, Demi Allah Pemilik Ka'bah dan mengucapkan Atas kehendak Allah. • Syirik Khafi (Tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya /ingin dipuji orang dan sum'ah /ingin didengar orang. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda. Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil. Mereka para Sahahabat bertanya ,Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah? Nabi Muhammad Saw menjawab syirik kecil yaitu riya. (Foote Note) 1. Lihat Aqiidatut Tauhiid (hal. 74-80) oleh Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan. 2. HR. Al-Bukhari (no. 25) dan Muslim (no. 22), dari Shahabat Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhuma. 3. Lihat QS. Al-Ankabut: 65. 4. Lihat QS. Huud: 15-16. 5. Lihat QS. At-Taubah: 31. 6. Lihat QS. Al-Baqarah: 165. 7. HR. At-Tirmidzi (no. 1535) dan al-Hakim (I/18, IV/297), Ahmad (II/34, 69, 86) dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhuma. Al-Hakim berkata: Hadits ini shahih menurut syarat al-Bukhari dan Muslim. Dan disepakati oleh adz-Dzahabi. 8. Lihat HR. An-Nasa'i (VII/6) dan Amalul Yaum wal Lailah no. 992, al-Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah berkata dalam al-Ishaabah (IV/389): 'Hadits ini shahih, dari Qutailah Radhiyallahu 'anhuma, wanita dari Juhainah Radhiyallahu anha. Lihat Fat-hul Majiid Syarh Kitabit Tauhid (bab 41 dan 43), lihat juga di Silsilah al-Ahaadits as-Shahiihah (no. 2042). 9. Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla dalam surat at-Takwir: 29. 10. HR. Ahmad (V/428-429) dari Shahabat Mahmud bin Labid Radhiyallahu 'anhu. Berkata Imam al-Haitsami di dalam Majma'uz Zawaa'ij (I/102): "Rawi-rawinya shahih". Dan diriwayatkan juga oleh ath-Thabrani dalam Mu'jamul Kabiir (no. 4301), dari Shahabat Rafi bin Khadiij Radhiyallahu 'anhu. Imam al-Haitsami dalam Majma'uz Zawaa-ij (X/222) berkata: "Rawi-rawinya shahih" Dan hadits ini dihasankan oleh Ibnu Hajar al-Atsqalani dalam Bulughul Maram. Dishahihkan juga oleh Syaikh Ahmad Muham-mad Syakir dalam tahqiq Musnad Imam Ahmad (no. 23521 dan 23526). Referensi • dikutip dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa, Po Box 264 Bogor 16001, Cetakan Pertama Jumadil Akhir 1425H/Agustus 2004M http://id.wikipedia.org/wiki/Syirik PENGERTIAN SYIRIK Menurut bahasa: Syirik adalah sebuah kata yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang terjadi antara dua orang atau lebih. Menurut istilah syar’i: Syirik kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa maksudnya menjadikan sekutu bagi Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa, baik dalam rububiyahnya ataupun uluhiyahnya, tetapi istilah syirik lebih sering digunakan untuk syirik dalam uluhiyahnya. Atau: menyamakan selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dengan Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dalam hal-hal yang menjadi hak Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa. HUKUM SYIRIK Syirik adalah larangan Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa yang paling besar. Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman dalam surat An Nisaa` ayat 36: وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.” Syirik juga merupakan perbuatan haram yang pertama (harus ditinggalkan). Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman dalam surat Al An’aam ayat 151: قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلاَّ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَلاَ تَقْتُلُوا أَوْلادَكُمْ مِنْ إِمْلاَقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ وَلاَ تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَلاَ تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ PENGGUNAKAN KATA SYIRIK Jika anda mendapat istilah syirik dalam buku aqidah maka maksudnya bisa berarti syirik akbar atau syirik ashghar. Maka anda jangan menghina orang-orang yang mendakwahkan tauhid bahwa mereka selalu menghukumi segala sesuatu dengan syirik. Fahamilah setiap ungkapan pada tempatnya yang tepat. Oleh karena itu anda perlu mengetahui bahwa syirik dalam pengertian syar’I digunakan untuk tiga makna: 1. Menyakini ada sekutu bagi Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dalam kekuasaan, rububiyah, mencipta, memberi rizqi dan mengatur alam. Siapa yang meyakini bahwa ada orang yang mengatur alam ini dan mengatur seluruh urusannya, maka ia telah menyekutukan Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dalam rububiyah dan telah kafir kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa. Dalil-dalil (argumen-argumen) yang menunjukkan bathilnya keyakinan akan adanya dzat lain selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa yang memiliki hak rububiyah sangat banyak dan begitu jelas, baik dalil yang bisa kita saksikan dari alam ini maupun dalil sam’i (al Qur`an dan as Sunnah). Diantaranya firman Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dalam surat Saba` ayat 22: قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ لا يَمْلِكُونَ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فِي السَّمَوَاتِ وَلاَ فِي الأَْرْضِ وَمَا لَهُمْ فِيهِمَا مِنْ شِرْكٍ وَمَا لَهُ مِنْهُمْ مِنْ ظَهِيرٍ Katakanlah: “Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya”. Syirik jenis ini tidak terjadi pada semua orang kafir di zaman Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Sebagian mereka meyakini bahwa Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa adalah pencipta dan pengatur alam. Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman: وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَْرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah”, maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). (QS Al Ankabut: 61) وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَحْيَا بِهِ الأَْرْضَ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لاَ يَعْقِلُونَ “Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah". Katakanlah: "Segala puji bagi Allah", tetapi kebanyakan mereka tidak memahami (nya).” (QS Al Ankabut: 63) 2. Meyakini adanya zat selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa yang bisa memberikan manfaat atau madlarat, dzat ini merupakan perantara antara Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dan makhluk, maka sebahagian jenis ibadah ditujukan padanya. Inilah yang dinamakan syirik dalam uluhiyyah. Syirik inilah yang banyak dilakukan oleh orang-orang kafir Quraisy. Mereka mengatakan tentang sembahan mereka مَا نَعْبُدُهُمْ إِلاَّ لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى (mereka berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. (QS Az Zumar: 3) Inilah keyakinan yang tersebar di kalangan mereka, sebagaimana friman Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dalam surat Ghafir ayat 12: ذَلِكُمْ بِأَنَّهُ إِذَا دُعِيَ اللَّهُ وَحْدَهُ كَفَرْتُمْ وَإِنْ يُشْرَكْ بِهِ تُؤْمِنُوا فَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ “Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja yang disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan, maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa menceritakan keadaan mereka dalam surat Shaad: 4-5 وَعَجِبُوا أَنْ جَاءَهُمْ مُنْذِرٌ مِنْهُمْ وَقَالَ الْكَافِرُونَ هَذَا سَاحِرٌ كَذَّابٌ () أَجَعَلَ الآْلِهَةَ إِلَهًا وَاحِدًا إِنَّ هَذَا لَشَيْءٌ عُجَابٌ Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata: "Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta”. Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan. Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa menceritakan bahawa tauhid kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dan meninggalkan syirik adalah sebab diutusnya para rasul. Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman dalam surat Ar Ra`d ayat 36: قُلْ إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ وَلَا أُشْرِكَ بِهِ إِلَيْهِ أَدْعُو وَإِلَيْهِ مَآبِ “Katakanlah: “Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan sesuatupun dengan Dia. Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali”. Syirik akan merosak dan menghapus semua amal dan hal ini berlaku pada seluruh umat. Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman dalam surat Az Zumar ayat 65: وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” Oleh karena itu Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa memerintahkan (hamba-hamba Nya) untuk beribadah kepada Nya dan melarang menyekutukan (syirik kepada) Nya dalam banyak ayat: وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.” (QS An Nisaa` ayat 36) وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولاً أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, (QS An Nahl ayat 36) أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَابَنِي ءَادَمَ أَنْ لاَ تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ () وَأَنِ اعْبُدُونِي هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ “Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”. dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.” (QS Yasiin ayat 60-61) 3. Mempertimbangkan (dapat perhatian, pujian dan lain-lain) dari selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dalam perkataan maupun perbuatan. Adapun mempertimbangkan perhatian atau pujian dalam perbuatan seperti riya yang dilakukan oleh orang yang rajin ibadah, misalnya ketika shalat, ia panjangkan berdiri, ruku’ dan sujudnya kemudian ia tampakkan kekhusyu’annya di hadapan orang banyak, ketika ia puasa, ia tampakkan bahwa dirinya sedang puasa, misalnya dengan mengatakan: “Apa anda tidak tahu bahwa hari ini Senin (atau Kamis) ?” “Apa anda tidak puasa ?” Atau ia katakan: “Hari ini saya undang anda untuk berbuka puasa bersama ?” Demikian pula haji dan jihad. Ia pergi haji dan jihad tetapi tujuannya riya`. Riyanya orang-orang yang cinta dunia seperti orang yang angkuh dan sombong ketika berjalan, memalingkan mukanya atau menggerakkan kendaraannya dengan gerakan khusus. Riya` dengan teman atau orang yang berkunjung ke rumahnya, seperti orang yang memaksakan diri meminta seorang ‘alim atau seorang yang dikenal ahli ibadah untuk datang ke rumahnya agar dikatakan bahwa fulan telah mengunjungi rumahnya, atau sebaliknya ia kunjungi mereka (orang-orang ‘alim dan ahli ibadah) agar dikatakan bahwa kami telah mengunjungi fulan atau kami telah bertemu dengan ‘alim fulan dan yang lainnya. Sedang riya dengan perkata yang dilakukan oleh orang-orang ahli agama seperti orang yang memberikan nasehat di majlis-majlis, kemudian ia menghafal hadits-hadits dan atsar-atsar khusus untuk acara-acara tertentu agar bisa berbicara dan debat dengan orang-orang, sehingga tampak di hadapan mereka bahwa ia memiliki pengetahuan tentang hal-hal tersebut, tampak di hadapan mereka bahwa ia memiliki ilmu yang kuat dan perhatian yang besar terhadap keadaan ulama-ulama salaf, tetapi ketika kita lihat di rumahnya bersama keluarganya, ia adalah orang jauh dari keadaan tersebut. Contoh lain adalah menggerak-gerakkan kedua bibir untuk berdzikir di hadapan orang banyak dan menampakkan kemarahan terhadap kemunkaran di hadapan orang, tetapi ketika ia berada di rumah ia tidak mengingkari atau lalai melakukan hal tersebut. Semua perbuatan ini mengurangi kesempurnaan tauhid dan ikhlas. Sangat banyak dalil-dalil yang menunjukkan tercelanya perbuatan ini, diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Sa’id al Khudri, ia berkata: Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: ألا أخبركم بما هو أخوف عليكم عندي من المسيح الدجال ؟ قال: قلنا: بلى, قال: الشرك الخفي أن يقوم الرجل يصلي فيزين صلاته لما يرى من نظر رجل. “Maukah kalian saya beritahu tentang perbuatan yang bagi saya itu lebih saya takuti daripada Al Masih Ad Dajjal? Kami katakan: Ya,” Ia berkata: “Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Syirik khafiyy (yang tersembunyi) yaitu seseorang mengerjakan shalat kemudian ia perbaiki shalatnya karena ia mengetahui ada orang yang melihatnya.” (Menurut Syaikh Al Albani rahimahullah hadits ini hasan. Shahih Sunan Ibni Majah 2/310 hadits no 3389). Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam juga bersabda: من سمع سمع الله به ومن راءى راءى الله به “Siapa yang memperdengarkan amalnya maka Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa akan memperdengarkan (aibnya) dan siapa yang riya` maka Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa akan akan menampakkan (aibnya pada hari Qiamat.” MACAM-MACAM SYIRIK Para ulama berbeda pendapat dalam mengungkapkan pembagian syirik meski intinya tidak terlepas dari tiga penggunaan kata syirik yang telah dibahas di atas. Namun pembagian yang merangkum semuanya bisa kita katakan bahwa syirik terbagi menjadi dua: 1. Syirik Akbar. Syirik ini terbagi menjadi dua: 1) Syirik yang berkaitan dengan dzat Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa atau syirik dalam rububiyah Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa. Syirik ini terbagi lagi menjadi dua: (1) Syirik dalam ta’thil, seperti syirik yang dilakukan oleh Fir’aun dan orang-orang atheis. (2) Syirik yang dilakukan oleh orang yang menjadikan sembahan lain selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa tetapi tidak menafikan asma (nama-nama), sifat-sifat dan rububiyah Nya, seperti syirik yang dilakukan oleh orang-orang Nashrani yang menjadikan Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa sebagai salah satu dari tiga Tuhan (trinitas). 2) Syirik yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa atau syirik dalam uluhiyyah. Syirik ini ada empat jenis: (1) Syirik dalam berdo’a; yaitu berdo’a kepada selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa. (2) Syirik dalam niat, keinginan dan kehendak. Beramal karena ditujukan kepada selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa menyebabkan pahalanya hilang. (3) Syirik dalam keta’atan; yaitu seorang hamba taat kepada makhluk dalam perbuatan ma’shiyat kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa. (4) Syirik dalam mahabbah; yaitu seorang hamba mencintai makhluk seperti cintanya kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa. 2. Syirik Ashghar. Syirik Ashghar terbagi menjadi dua: 1) Yang Zhahir (tampak); - mengerjakan amal dengan riya`. Melakukan perbuatan untuk selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa yang zhahir (tampak)nya untuk Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa, tetapi dalam hatinya tidak ikhlas karena Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa. - dengan ucapan, seperti bersumpah dengan selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa, perkataan: Ma Syaa Allah wa Syi`ta. 2) Yang Khafiyy (samar); Yaitu sesuatu yang kadang-kadang, terjadi dalam perkataan atau perbuatan manusia tanpa ia sadari bahwa itu adalah syirik. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Ibnu Abbas -radliyallaahu 'anhuma- bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: الشرك فى أمتي أخفى من دبيب النمل على الصفا “Syirik bagi umatku lebih halus (samar) dari pada barjalannya semut di atas batu yang licin (hitam).” (Hadits ini dishahihkan oleh Syekh Al Albani dalam Shahih Al Jami’ Ash Shaghir, hadits no 3730 dan 3731) Karena begitu halusnya syirik ini sehingga para sahabat bertanya pada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bagaimana caranya terhindar dari syirik ini? Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: Katakanlah (Bacalah) oleh kalian semua اللهم إنا نعوذبك من أن نشرك بك شيئا نعلمه ونستغفرك لما لا نعلمه “Ya Allah, kami berlindung kepada Mu dari perbuatan (kami) menyekutukan Mu dengan sesuatu yang kami ketahui dan kami memohon ampunan kepada Mu dari sesuatu yang tidak kami ketahui.” Pengertian Syirik Syirk ( الشرك/الإِشْرَاك) dalam bahasa Arab mempunyai arti menyertai, seperti ungkapan شَرِكَ/أَشْرَكَ فُلاَنًا فِي الأَمْرِ artinya ia menyertai si Fulan dalam urusan itu. Dalam al-Qur’an Allah berfirman : ) وَأَشْرِكْهُ فِي أَمْرِي ( artinya : Dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku. (QS. Thaha/20 : 32). Menurut istilah, syirik berarti seseorang menjadikan tandingan bagi Allah dalam hal yang hanya menjadi hak Allah SWT. Syirik merupakan dosa yang paling besar sebagaimana sabda Rasulullah saw. : عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ ؟ قَالَ : " أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ ... " (رواه البخاري و مسلم ) Dari Abdullah ia berkata : Saya telah bertanya kepada Rasulullah saw. dosa apakah yang lebih besar menurut Allah ? Beliau menjawab : “ Engkau menjadikan sekutu bagi Allah padahal Dial ah yang menciptakanmu…” (HR. Bukhari dan Muslim ) Sebab-Sebab Syirk Di antara faktor yang menyebabkan timbulnya syirik adalah sebagai berikut : 1. Mengagumi dan mengagungkan sesuatu Secara fitrah manusia suka mengagumi kepahlawanan, sesuatu yang agung dan luar biasa. Dari rasa kagum ini muncul keinginan untuk mengagungkan. Pada dasarnya mengagumi dan mengagungkan sesuatu itu bukanlah suatu cacat dan tidak membahayakan keimanan. Bahkan dalam beberapa hal mengagumi dan mengagungkan atau menghormati itu diperintahkan, seperti mengagumi dan mengagungkan atau menghormati kedua orang tua, mengagungkan Rasulullah saw. dan mengagungkan ulama. Namun penyimpangan akan terjadi manakala mengagungkan itu dilakukan secara berlebih-lebihan yang membawa kepada kultus, yaitu memberikan sebagian sifat-sifat yang hanya dimiliki Allah kepada makhluk. Dari penyimpangan inilah banyak timbul kemusyrikan dalam sejarah umat manusia. Sebagai contoh kaum Nabi Nuh as. mempunyai beberapa patung berhala yang mereka jadikan tuhan yang disembah, seperti Yaghuts, Ya'uq dan Nasr. Yaghuts, Ya'uq dan Nasr ini dulunya nama orang-orang sholeh yang hidup di antara zaman nabi Adam dan nabi Nuh. Mereka punya para pengikut yang meneladani kehidupan mereka. Setelah mereka wafat, para pengikutnya itu berkata : Seandainya mereka kita gambar atau kita bikin patung, tentu kita akan lebih khusyu' dalam beribadah jika kita ingat mereka. Lalu para pengikut itupun membuat gambar atau patung orang-orang shaleh tersebut. Ketika para pengikut itu meninggal dunia, datanglah generasi berikutnya. Kepada generasi ini, Iblis membisikkan dengan mengatakan : Orang-orang tua kamu dulu menyembah mereka dan meminta hujan kepada mereka. Akhirnya merekapun menyembah gambar-gambar atau patunpatung yang dibikin orang-orang tua mereka. Dalam hal ini Allah berfirman : قَالَ نُوحٌ رَبِّ إِنَّهُمْ عَصَوْنِي وَاتَّبَعُوا مَنْ لَمْ يَزِدْهُ مَالُهُ وَوَلَدُهُ إِلَّا خَسَارًا (21) وَمَكَرُوا مَكْرًا كُبَّارًا (22) وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آَلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا (23) Nuh berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah mendurhakai-ku, dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka, dan melakukan tipu-daya yang amat besar". Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwaa`, yaghuts, ya`uq dan nasr". (QS. Nuh/71 : 21-23) 2. Cenderung mengimani yang konkrit dan lalai mengimani yang abstrak Dalam diri manusia terdapat dua kecenderungan fitrah yang sempurna. Pertama, kecenderungan mengimani yang bersifat nyata atau konkrit, yakni yang dapat ditangkap oleh indera baik penglihatan, pendengaran, ciuman, rasa atau sentuhan. Kedua, kecenderungan mengimani yang ghaib, yakni yang tidak tertangkap oleh indera. Kalau kecenderungan pertama di atas selain dimiliki oleh manusia, juga oleh makhluk lain, namun kecenderungan kedua khusus dimiliki oleh manusia. Inilah karunia, kemuliaan dan sekaligus keistimewaan yang diberikan Allah kepada manusia yang tidak diberikan kepada makhluk lain. Namun fitrah manusia yang mempunyai kecenderungan untuk mengimani yang ghaib ini sedikit demi sedikit akan pudar jika tidak diperhatikan dan diberikan santapan yang baik berupa dzikir kepada Allah dan taqarrub kepada-Nya melalui amal shaleh. Dengan demikian manusia mulai lalai mengimani yang ghaib dan sedikit demi sedikit cenderung hanya mengimani yang bersifat nyata. Pada tahap pertama dari kelalaian ini, seorang musyrik tidak mengingkari adanya Allah, tapi ia mencari bentuk nyata yang menurut khayalannya bisa ditambahkan sebagian sifat-sifat Allah seperti memberikan manfaat dan bahaya, mengetahui yang ghaib, mengendalikan urusan bersama-sama dengan Allah. Sekalipun ia mengetahui bahwa Allah adalah Pencipta, tidak ada satu makhlukpun yang menyamainya, namun ia mengklaim bahwa seseorang ( Nabi, wali Allah, atau orang shalih), malaikat, jin, atau berhala mampu memberikan manfaat atau bahaya, mengabulkan permohonan, melapangkan rezeki bagi yang dikehendakinya, mengetahui yang ghaib dan menyampaikannya kepada orang yang mampu menerimanya. Contoh bentuk di atas adalah orang-orang Arab jahiliyah, mereka mengetahui bahwa Allah itu ada dan sebagai Pencipta, namun mereka menyekutukan Allah dengan jin, malaikat, berhala yang mereka sembah, mereka menyangka bahwa sembahan-sembahan itu dapat mendekatkan diri kepada Allah. Begitu juga orang-orang Yahudi dan Nasrani yang mengklaim bahwa Uzair dan Isa bin Maryam adalah anak Allah. Dan pada tahap akhir, kelalaian di atas dapat membawa seseorang untuk mengingkari adanya Allah. Hal ini seperti yang terjadi pada orang-orang Mesir Kuno pada zaman Fir’aun yang mengklaim bahwa dewa Ra adalah sebagai pencipta, pemberi rezeki, yang menghidupkan dan mematikan, dan yang membangkitkan dan menghisab manusia pada hari kiamat. Begitu juga kepercayaan orang-orang Majusi yang mengatakan bahwa Ahura Mazda adalah Allah. Sama dengan itu juga orang-orang Nasrani yang mengatakan bahwa Isa bin Maryam adalah Allah. Juga orang-orang Yahudi yang berkata kepada nabi Musa bahwa nereka tidak beriman kepada beliau sebelum melihat Allah secara terang-terangan. Mereka juga menyembah anak sapi dan menjadikannya sebagai tuhan. 3. Dikuasai nafsu Di antara penyakit yang meninmpa fitrah manusia dan membawa kepada kemusyrikan ialah selalu mengikuti kehendak hawa nafsu. Hal ini karena ketika fitrah manusia bersih dan lurus, ia akan menerima segala ajaran Allah denga ridha, dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakannya sebagai bentuk penghambaan kepada Allah dan mengharapkan ridha-Nya. Namun ketika seseorang dapat dikalahkan hawa nafsunya, maka iapun merasa sempit untuk menerima dan melaksanakan ajaran-ajaran Allah dan lebih cenderung untuk mengikuti hawa nafsunya. Mereka cenderung menolak pedoman ajaran-ajaran yang bersumber dari Allah sekalipun hati kecil mereka mengakuinya bahwa itu adalah benar. Karena kalau mereka mengakui, mereka harus melaksanakan ajaran-ajaran Allah itu, sedangkan mereka tidak suka melaksanakannya, karena hawa nafsu menguasai mereka sehingga mereka merasa berat melaksanakannya. Oleh karena itu mereka mengingkari bahwa ajaran Allah itu benar, dan membuat ajaran atau aturan yang tidak ditentukan Allah, kemudian mereka mengklaim atau mengaku bahwa ajaran yang mereka buat itu adalah ajaran yang benar, dan lebih tepat untuk diikuti dari pada ajaran atau hukum yang ditetapkan Allah. Dengan demikian mereka jatuh pada bentuk syirik taat dan mengikuti. Dalam hal ini Allah berfirman : فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَاءَهُمْ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu), ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al-Qashash/28 : 50) 4. Sombong dalam beribadah kepada Allah Sombong juga merupakan penyakit yang dapat menimpa fitrah manusia sehingga ia menyimpang dari bentuknya yang lurus dan menjatuhkannya dalam kemusyrikan. Sombong ada beberapa derajat, dimulai dari menganggap remeh terhadap manusia dan berakhir dengan tidak mau beribadah kepada Allah. Pada umumnya sifat sombong terdapat pada jiwa orang yang berhasil memperoleh kesenangan kehidupan dunia, seperti harta, jabatan, kekuasaan, ilmu pengetahuan dan semacamnya. Namun sifat sombong bisa juga menimpa setiap jiwa yang sakit sekalipun dari kalangan orang yang paling rendah. Al-Qur’an menjelaskan kepada kita bahwa kesombongan dapat menyebabkan kufur dan syirik, sebagaimana dalam kisah Namrudz : أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِي حَاجَّ إِبْرَاهِيمَ فِي رَبِّهِ أَنْ آَتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّيَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا أُحْيِي وَأُمِيتُ قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) Karena Allah Telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, Maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al-Baqarah/2 : 258) Tentang kisah Fir’aun, Allah berfirman : اذْهَبْ إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى (17) فَقُلْ هَلْ لَكَ إِلَى أَنْ تَزَكَّى (18) وَأَهْدِيَكَ إِلَى رَبِّكَ فَتَخْشَى (19) فَأَرَاهُ الْآَيَةَ الْكُبْرَى (20) فَكَذَّبَ وَعَصَى (21) ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَى (22) فَحَشَرَ فَنَادَى (23) فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَى (24) فَأَخَذَهُ اللَّهُ نَكَالَ الْآَخِرَةِ وَالْأُولَى (25) (17) "Pergilah kamu kepada Fir'aun, Sesungguhnya dia Telah melampaui batas, (18) Dan Katakanlah (kepada Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)". (19) Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?" (20) Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. (21) Tetapi Fir´aun mendustakan dan mendurhakai. (22) Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa). (23) Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya. (24) (seraya) berkata:"Akulah Tuhanmu yang paling tinggi". (25) Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. (QS. An-Nazi’at/79: 17-25) Al-Qur’an juga menjelaskan bahwa kesombongan merupakan fenomena umum : إِنَّ الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آَيَاتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ إِنْ فِي صُدُورِهِمْ إِلَّا كِبْرٌ مَا هُمْ بِبَالِغِيهِ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ Sesungguhhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, Maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya dia Maha mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Ghafir/40 : 56) 5. Adanya para penguasa yang memperbudak manusia untuk kepentingan mereka sendiri. Di antara penyebab syirik yang terpenting dalam sejarah kehidupan manusia adalah adanya para penguasa diktator atau penguasa yang berbuat sewenang-wenang (thaghut), yang ingin memperbudak dan menundukkan manusia untuk kepentingan dan hawa nafsu mereka sendiri. Dengan demikian mereka menolak untuk berhukum dengan hukum dan aturan Allah. Merekapun membuat hukum dan aturan sendiri yang tidak disyari'atkan Allah, sehingga mereka menentukan halal dan haram sesuai dengan keinginan dan kehendak hawa nafsu mereka. Kemudian hukum dan aturan yang mereka buat itu dipaksakan kepada manusia karena kekuasaan yang mereka miliki. Para penguasa tersebut ketika mereka membuat aturan dan hukum yang dipaksakan untuk dilaksanakan rakyatnya, pada kenyataannya mereka menjadikan diri mereka sebagai tuhan-tuhan yang disembah selain Allah; karena hanya Allah lah yang berhak menentukan hukum dan aturan, di mana hanya Allah lah yang menciptakan dan hanya Dia yang Maha Mengetahui. Jadi Allah SWT. dengan penciptaan dan pengendalian-Nya terhadap seluruh makhluk, dan dengan ilmu-Nya yang sempurna terhadap segala sesuatu adalah yang paling berhak mengatakan ini halal dan itu haram, ini baik dan itu tidak baik, ini boleh dan itu tidak boleh. Jika ada seseorang yang mengaku bahwa dirinya mempunyai hak untuk menentukan halal dan haram, boleh dan tidak boleh, maka berarti telah menjadikan dirinya sebagai sekutu Allah, bahkan telah menjadikan dirinya sebagai tuhan selain Allah. Dan orang yang mengikutinya dalam hal itu berarti ia telah mempersekutukannya dalam beribadah bersama Allah, atau menyekutukannya selain Allah. Para penguasa yang disebut al-Qur'an dengan " al-mala' " atau para para pemuka inilah yang pertama kali mendustakan para rasul seperti para pembesar dari kaum nabi Hud sebagaimana disebutkan dalam surat al-A'raf : 65-66 : وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلَا تَتَّقُونَ (65) قَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ إِنَّا لَنَرَاكَ فِي سَفَاهَةٍ وَإِنَّا لَنَظُنُّكَ مِنَ الْكَاذِبِينَ (66) Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum `Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?" Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami benar-benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang berdusta". (QS. Al-A’rof/7 : 65-66) Jenis-Jenis Syirik Syirik mempunyai tiga jenis : 1. Syirik Besar 2. Syirik Kecil 3. Syirik Tersembunyi Syirik Besar adalah bahwa seseorang menjadikan sekutu selain Allah yang ia sembah dan taati sama seperti ia menyembah dan mentaati Allah. Atau seperti yang disebutkan dalam pengertian di atas, yaitu seseorang menjadikan tandingan bagi Allah dalam hal yang hanya menjadi hak Allah SWT. Syirik Kecil adalah bahwa menyamakan sesuatu selain Allah dengan Allah dalam bentuk perkatan atau perbuatan. Syirik dalam bentuk amal adalah riya. Sedang dalam bentuk perkatan lisan adalah lafaz-lafaz yang mengandung makna menyamakan Allah dengan sesuatu yang lain. Misalnya, ia mengatakan: "Apa yang dikehendaki Allah dan aku kehendaki." Atau: "Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau mau." Atau:"Abdul Harits" ( Hamba Sang Pembajak Tanah ) dan semacamnya. Syirik Tersembunyi adalah syirik yang tersembunyi dalam hakikat kehendak hati, ucapan lisan, berupa penyerupaan antara Allah dengan makhluk. Rasulullah saw. : عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " إِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سُخْطِ اللَّهِ لَا يَرَى بِهَا بَأْسًا فَيَهْوِي بِهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ سَبْعِينَ خَرِيفًا " . (رواه ابن ماجه) "Sesungguhnya, terkadang seseorang mungkin mengucapkan suatu perkataan yang membuat Allah murka, yang ia tidak melihatnya itu berbahaya, padahal perkataannya itu mengantarkannya ke neraka selama tujuh puluh musim semi." (HR. Ibnu Majah) Syirik Tersembunyi sebenarnya dapat digolongkan ke dalam syirik kecil. Sehingga syirik dapat dibagi menjadi dua jenis; syirik besar yang terkait dengan keyakinan hati, dan syirik kecil yang terkait dengan perbuatan, perkataan lisan dan motivasi hati yang tersembunyi. Nampaknya pembagian syirik menjadi tiga jenis dimana syirik tersembunyi merupakan bagian ketiganya, didasarkan pada kenyataan bahwa syirik tersembunyi bisa berubah menjadi syirik besar dan syirik kecil. Kesubliman dan kesamaran itu menuntut kehati-hatian yang tinggi, agar jangan sampai syirik besar dianggap syirik kecil, atau sebaliknya. Atas dasar itu, syirik tersembunyi dapat didefinisikan sebagai syirik yang berada antara syirik besar dan syirik kecil. Inilah definisi yang agaknya paling tepat. Berdasarkan penjelasan terlebih dahulu, maka perbedaan antara syirik besar dengan syirik kecil dapat diringkas sebagai berikut : Pertama, syirik besar menyebabkan pelakunya keluar dari Islam sedang syirik kecil tidak menyebabkan pelakunya keluar dari Islam. Kedua, syirik besar membatalkan seluruh amal pelakunya, sedang syirik kecil hanya membatalkan amal yang dicampuri syirik kecil sejak awal amal itu dikerjakan atau mendominasi seluruh proses pengerjaan amal tersebut. Ketiga, syirik besar menyebabkan pelakunya kekal dalam neraka, sedang syrik kecil tidak menyebabkan kekekalan dalam neraka. Syirik kecil mempunyai dua kemungkinan : mengharuskan pelakunya masuk neraka atau tergantung kepada kehendak Allah, diampuni atau tetap dimasukkan ke dalam neraka. Keempat, syirik besar menyebabkan darah dan harta pelakunya menjadi halal, sedang syirik kecil tidak demikian, pelakunya tetap dianggap muslim tetapi memiliki keimanan yang kurang dan dianggap fasiq dalam beragama. Kelima, syirik besar dan syirik kecil sama-sama mendapatkan ancaman siksaan dari Allah dan bahwa keduanya merupakan dosa paling besar di antara seluruh dosa besar yang terbesar. Keenam, syirik besar tidak dapat diampuni Allah sedang syirik kecil masih dapat diampuni Allah. Oleh karena itu, dalam penjelasan macam-macam syirik ini, hanya akan dibahas dua macam syirik saja, yaitu syirik besar dan syirik kecil. 1. Syirik Besar Syirik besar adalah : sesorang menjadikan sekutu selain Allah yang ia sembah dan taati sama seperti ia menyembah dan mentaati Allah. Syirik besar tidak akan diampuni Allah, bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam, dan menjadikannya kekal dalam neraka jika ia meningal dunia dan belum bertaubat dari padanya. Syirik besar ada enam macam : a. Syirik do’a : Yaitu berdo’a kepada selain Allah sama seperti berdo’a kepada Allah, baik sebagai permohonan maupun sebagai ibadah. Firman Allah : وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. Ghafir/40 : 60) وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُونَ (5) وَإِذَا حُشِرَ النَّاسُ كَانُوا لَهُمْ أَعْدَاءً وَكَانُوا بِعِبَادَتِهِمْ كَافِرِينَ (6) Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka. (QS. Al-Ahqaf/46 : 5-6) b. Syirik niat, motivasi dan tujuan : Yaitu bahwa seorang hamba melakukan suatu pekerjaan dengan niat, motivasi dan tujuan mutlak selain Allah. Firman Allah : مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ (15) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآَخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (16) Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan Sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang Telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang Telah mereka kerjakan. (QS. Hud/11 : 15-16) قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (162) لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ (163) Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan Aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (QS. Al-An’am/6 : 162-163) c. Syirik ketaatan : Yaitu mentaati syari’at dan hukum selain Allah yang bertentangan dengan syari’at dan hukum Allah. Firman Allah : أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ وَلَوْلَا كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka Telah dibinasakan. dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih. (QS. Asy-Syura’/42 : 21) اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, padahal mereka Hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS. At-Taubah/9 : 31) Maksud mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah adalah mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau mengharamkan yang halal. d. Syirik mahabbah (kecintaan) : Yaitu seseorang mencintai sesuatu selain Allah sama dengan cintanya kepada Allah, lebih banyak, atau lebih sedikit; kecintaan yang bisa menimbulkan kepasrahan dan ketundukan. Firman Allah : وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (QS. Al-Baqarah/2:165) قُلْ إِنْ كَانَ آَبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. At-Taubah/9 : 24) e. Syirik takut : Yaitu rasa takut yang timbul dari asumsi atau keyakinan akan terjadinya suatu mudharat. Yang dimaksud dengan rasa takut di sini adalah puncak, ujung dan penghabisannya yang tidak boleh diberikan kecuali hanya kepada Allah. Firman Allah : إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaku, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (QS. Ali Imran/3 : 175) f. Syirik tawakkal : Yaitu menyerahkan urusan sepenuhnya kepada selain Allah dan bergantung kepadanya dalam memperoleh suatu keinginan. Sebab menggantungkan dan penyerahan diri sepenuhnya harus diberikan hanya kepada Allah; karena hanya Allah-lah yang menghidupkan dan mematikan, memberikan manfaat dan mudharat. Oleh karena itu tawakkal merupakan salah satu bentuk ibadah, memberikannya kepada selain Allah adalah syirik. Firman Allah : وَمَا لَنَا أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى اللَّهِ وَقَدْ هَدَانَا سُبُلَنَا وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَى مَا آَذَيْتُمُونَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ Mengapa kami tidak akan bertawakkal kepada Allah padahal dia Telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. dan Hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu, berserah diri". (QS. Ibrahim/14 : 12) 2. Syirik Kecil Syirik kecil adalah menyamakan sesuatu selain Allah dengan Allah dalam bentuk perkataan dan perbuatan. Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari Islam, tetapi mengurangi kesempurnaan tauhid, termasuk dosa besar dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar. Syirik kecil ada tiga macam : a. Qauly (perkataan) : Yaitu syirik yang diucapkan dengan lisan, seperti bersumpah dengan selain Allah, mengucapkan : “Apa yang dikehendaki Allah dan aku”, “Hakim segala Hakim”, mengucapkan penghambaan kepada selain Allah seperti : “Abdun Naby” (hamba nabi, “AbdurRasul “ (hamba rasul). b. Fi’ly (perbuatan) : Seperti meramal dan mendatangi dukun serta mempercayai ucapannya, berusaha menemukan pencuri dan semacamnya dengan bantuan dukun. Juga termasuk mempercayai astrolog dan paranormal. c. Qalby (dalam hati) : Seperti riya’ (senang dilihat dalam beribadah), sum’ah (senang didengar dalam beribadah), dan mengharapkan dunia dalam berbagai amalnya. Setiap jenis Syirik kecil dapat berubah menjadi syirik besar jika disertai dengan keyakinan hati, atau syirik kecil melandasi amalnya atau mendominasinya. Disertai dengan keyakinan hati misalnya dengan bersumpah kepada selain Allah dengan tingkat pengagungan yang sama dengan pengagungan kepada Allah. Sedangkan syirik kecil melandasi amal atau mendominasinya misalnya ketika riya’ melandasi awal perbuatan atau mendominasinya, atau tujuan dunaiawinya dalam amal terlalu dominan dimana ia sebenarnya tidak mengharap keridhaan Allah. a. Animisme Setiap benda baik hidup maupun mati mempunyai roh atau jiwa. Roh itu mempunyai kekuatan gaib yang disebut mana. Roh atau jiwa itu pada manusia disebut nyawa. Nyawa itu dapat berpindah-pindah dan mempunyai kekuatan gaib. Oleh karena itu, nyawa dapat hidup di luar badan manusia. Nyawa dapat meninggalkan badan manusia pada waktu tidur dan dapat berjalan kemana-mana (itulah merupakan mimpi). Akan tetapi apabila manusia itu mati, maka roh tersebut meninggalkan badan untuk selamalamanya. Roh yang meninggalkan badan manusia untuk selama-lamanya itu disebut arwah. Menurut kepercayaan, arwah tersebut hidup terus di negeri arwah serupa dengan hidup manusia. Mereka dianggap pula dapat berdiam di dalam kubur, sehingga mereka ditakuti. Bagi arwah orang-orang terkemuka seperti kepala suku, kyai, pendeta, dukun, dan sebagainya itu dianggap suci. Oleh karena itu, mereka dihormati; demikian pula nenek moyang kita. Dengan demikian timbullah kepercayaan yang memuja arwah dari nenek moyang yang disebut Animisme. Karena arwah itu tinggal di dunia arwah (kahyangan) yang letaknya di atas gunung, maka tempat pemujaan arwah pada zaman Megalitikum, juga dibangun di atas gunung/bukit. Demikian pula pada zaman pengaruh Hindu/Buddha, candi sebagai tempat pemujaan arwah nenek moyang atau dewa dibangun diatas gunung/bukit. Sebab menurut kepercayaan Hindu bahwa tempat yang tinggi adalah tempat bersemayamnya para dewa, sehingga gambaran gunung di Indonesia (Jawa khususnya) merupakan gambaran gunung Mahameru di India. Pengaruh ini masih berlanjut juga pada masa kerajaan Islam, di mana para raja jika meninggal di makamkan di tempat-tempat yang tinggi, seperti raja-raja Yogyakarta di Imogiri dan raja-raja Surakarta di Mengadek. Hubungannya dengan arwah tersebut tidak diputuskan melainkan justru dipelihara sebaik-baiknya dengan mengadakan upacara-upacara selamatan tertentu. Oleh karena itu, agar hubungannya dengan arwah nenek moyang terpelihara dengan baik, maka dibuatlah patung-patung nenek moyang untuk pemujaan. b. Dinamisme Istilah dinamisme berasal dari kata dinamo artinya kekuatan. Dinamisme adalah paham/kepercayaan bahwa pada benda-benda tertentu baik benda hidup atau mati bahkan juga benda-benda ciptaan (seperti tombak dan keris) mempunyai kekuatan gaib dan dianggap bersifat suci. Benda suci itu mempunyai sifat yang luar biasa (karena kebaikan atau keburukannya) sehingga dapat memancarkan pengaruh baik atau buruk kepada manusia dan dunia sekitarnya. Dengan demikian, di dalam masyarakat terdapat orang, binatang, tumbuh-tumbuhan, benda-benda, dan sebagainya yang dianggap mempunyai pengaruh baik dan buruk dan ada pula yang tidak. Benda-benda yang berisi mana disebut fetisyen yang berarti benda sihir. Benda-benda yang dinggap suci ini, misalnya pusaka, lambang kerajaan, tombak, keris, gamelan, dan sebagainya akan membawa pengaruh baik bagi masyarakat; misalnya suburnya tanah, hilangnya wabah penyakit, menolak malapetaka, dan sebagainya. Antara fetisyen dan jimat tidak terdapat perbedaan yang tegas. Keduanya dapat berpengaruh baik dan buruk tergantung kepada siapa pengaruh itu hendak ditujukan. Perbedaannya, jika jimat pada umumnya dipergunakan/dipakai di badan dan bentuknya lebih kecil dari pada fetisyen. Contohnya, fetisyen panji Kiai Tunggul Wulung dan Tobak Kiai Plered dari Keraton Yogyakarta. Kepercayaan animisme (dari bahasa Latin anima atau "roh") adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan roh merupakan asas kepercayaan agama yang mula-mula muncul di kalangan manusia primitif. Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda di Bumi ini, (seperti kawasan tertentu, gua, pohon atau batu besar), mempunyai jiwa yang mesti dihormati agar semangat tersebut tidak mengganggu manusia, malah membantu mereka dari semangat dan roh jahat dan juga dalam kehidupan seharian mereka. Diperkirakan bahwa di provinsi Kalimantan Barat masih terdapat 7,5 juta orang Dayak yang tergolong pemeluk animisme. Selain dari pada jiwa dan roh yang mendiami di tempat-tempat yang dinyatakan di atas, kepercayaan animisme juga mempercayai bahwa roh orang yang telah mati bisa masuk ke dalam tubuh hewan, misalnya suku Nias mempercayai bahwa seekor tikus yang keluar masuk dari rumah merupakan roh dari wanita yang telah mati beranak. Roh-roh orang yang telah mati juga bisa memasuki tubuh babi atau harimau dan dipercayai akan membalas dendam orang yang menjadi musuh bebuyutan pada masa hidupnya. Kepercayaan ini berbeda dengan kepercayaan reinkarnasi seperti yang terdapat pada agama Hindu dan Buddha, di mana dalam reinkarnasi, jiwa tidak pindah langsung ke tubuh hewan lain yang hidup, melainkan melalui proses kelahiran kembali kedunia dalam bentuk kehidupan baru. Pada agama Hindu dan Buddha juga terdapat konsep karma yang berbeda dengan kepercayaan animisme ini. Dinamisme adalah suatu konsep yang memiliki beberapa arti: Dinamisme (dalam kaitan agama dan kepercayaan) adalah pemujaan terhadap roh (sesuatu yang tidak tampak mata). Mereka percaya bahwa roh nenek moyang yang telah meninggal menetap di tempat-tempat tertentu, seperti pohon-pohon besar. Arwah nenek moyang itu sering dimintai tolong untuk urusan mereka. Caranya adalah dengan memasukkan arwah-arwah mereka ke dalam benda-benda pusaka seperti batu hitam atau batu merah delima. Ada juga yang menyebutkan bahwa dinamisme adalah kepercayaan yang mempercayai terhadap kekuatan yang abstrak yang berdiam pada suatu benda. istilah tersebut disebut dengan mana. Dinamisme (metafisika), penjelasan kosmologi terhadap dunia material menurut filosofi proses. Dinamisme, sebutan yang digunakan oleh Virginia Postrel untuk menjelaskan filosofi sosialnya yang melibatkan perubahan budaya, pilihan individual, dan masyarakat terbuka. "Dinamisme plastik", sebutan yang digunakan oleh gerakan seni futuris Italia untuk menjelaskan konsep yang berhubungan dengan gerakan obyek, intrinsik dan relatif terhadap lingkungannya. Keaktifan kepribadian energetik.

Senin, 10 November 2014

pancasila sebagai filter budaya globalisasi

PERAN PANCASILA SEBAGAI FILTER BUDAYA GLOBALISASI D I S U S U N Oleh : ZAMIAT HOIRUL SITOMPUL SELLY GUSTINA ULUL ASMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA BAB I PENDAHULUAN Sesuai dengan judul makalah kami peran pancasila sebagai filter budaya global ,yaitu dengan kata lain untuk menciptakan budaya bangsa yang didasari oleh pancasila serta nilai - nilai yang terkandung di dalamnya. Disini kami juga memaparkan beberapa defenisi oleh pakar tentang ideologi. Perlu kita sadari bahwa batas – batas dan kehati – hatianya dalam menetukan cara ,strategi budaya itu sendiri agar tidak menghasilkan sesuatu yang buruk bagi generasi muda. Dalam makalah ini kami akan paparkan tentang Pengaruh Globalisasi terhadap Kebudayaan Nasional Indonesia, ciri- ciri terjadinya globalisasi, Dampak dari globalisasi di bagian budaya, Peran Pancasila dan fungsi pancasila. Tapi apa yang terjadi di tahun tahun sekarang ini? Dengan melemahnya kekuatan serta martabat pancasila justru semakin banyak sekali kebudayaan luar yang masuk dengan mudahnya mempengaruhi pikiran generasi muda kita sekarang. Selain itu, bukan hanya kita yang harus sadar akan kebudayaan bangsa luar yang kurang baik untuk kita, namun pemerintah harus tanggap dengan apa yang membuat pola pikir masyrakat lebih menyukai budaya luar tersebut. Dengan demikian pemerintah harus menyeleksi budaya yang layak untuk masuk ke Negara ini dengan berlandaskan dasarnya yaitu pancasila. BAB II PEMBAHASAN Pancasila dirumuskan pada 1 juni 1945 oleh Ir. Soekarno. pancasila memiliki peran penting dalam setiap aspek kehidupan rakyat Indonesia. Pancasila juga merupakan ideologi bangsa ini dimana mempunyai fungsi dan sifatnya sendiri. 2 pakar yang kami cantumkan mendefinisikan arti dari ideologi sebagai berikut. Satraptedja: Ideologi merupakan gagasan yang berorientasi pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur. Alfian: Ideologi ialah suatu nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang baik di anggap moral dianggap benar dan adil mengatur tingkah laku yang sama di berbagai segi kehidupan A. Pengaruh Globalisasi terhadap Kebudayaan Nasional Indonesia Di zaman era globalisasi saat ini Indonesia tidak terlepas dari trend masa kini dan kecenderungan masa kini. Perubahan yang begitu cepat menandai dunia zaman sekarang. Dapat dikatakan bahwa terjadi perubahan pasca figuratif kepada prafiguratif . Kebudayaan pasca figuratif ialah kebudayaan tradisional, dimana generasi tua dengan mudah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda. Sedangkan kebudayaan prafiguratif merupakan dimana suatu kebudayaan belum mempola telah di gantikan oleh kebudayaan lainnya. Hal ini membawa implikasi yang luas diantaranya ialah kesenjangan generasi , tidak adanya pola referensi bagi generasi muda untuk membentuk identitas, sulitnya menerapkan prinsip keteladanan dan sebagainya. Kemudian munculnya berbagai counter culture sebagai reaksi terhadap homogenisasi budaya yang di sebabkan globalisasi. Dengan munculnya barbagai budaya luar seperti, cara berpakaian yang kurang baik, bersalaman yang tidak sesuai adat budaya kita, malah ditiru oleh masyarakat kita dan dengan mudah kita menghendaki budaya luar tersebut. Globalisasi telah mempengaruhi semua aspek kehidupan dalam masyarakat, mulai dari aspek ekonomi, pendidikan, dan bahkan budaya. Kebudayaan sendiri dapat diartikan persepsi yang dianut oleh masyarakat mengenai suatu hal. Nilai dan perspektif berkaitan erat dengan kejiwaan/psikologis manusia yang disadarinya. Sedangkan, kejiwaan sendiri berkaitan dengan apa yang dipikirkan. Pemikiran ini muncul karena adanya pendidikan dari apa yang ia pelajari di lingkungan. Sedangkan lingkungan menyediakan berbagai hal yang baik maupun yang buruk dan semua itu, sebelum diambil haruslah melalui filter yang baik, karena tanpa filter akan terjadi adopsi nilai yang buruk dan pada akhirnya menghasilkan manusia yang berbudaya buruk pula. Berikut beberapa ciri- ciri terjadinya globalisasi terhadap budaya, yang kami cakup diantaranya : a. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional b. Penyebaran prinsip multi kebudayaan dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya c. Berkembangnya turisme dan pariwisata d. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain e. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain. B. Dampak dari globalisasi di bagian budaya Disni kami memaparkan beberapa dampak baik dan buruk dari globalisasi terhadap kebudayaan , berikut kami rangkum : Dampak positif : • Memudahkan akses informasi • Memberi warna baru dalam kebudayaan • Semakin besarnya rasa toleransi terhadap hubungan antar bangsa • Meningkatkan kualitas diri • Dan memudahkan memenuhi kebutuhan hidup Itulah beberapa dampak positif dari pengaruh globalisasi terhadap budaya, namun jika kemudahan – kemudahan yang kita dapat dari pengaruh globalisasi tersebut tidak di barengi dengan filter yang tebal ,tentu akan timbul yang namanya dampak negatif diantaranya sebagai berikut : Dampak negatif : • Berkurangnya rasa kekeluargaan dan timbulnya rasa individualisme • Kesenjangan sosial yang semakin besar • Budaya nasional akan tergeser oleh budaya Negara lain • Erosi nilai – nilai budaya • Terjadinya akulturasi budaya • Mempercepat pola kehidupan bangsa yang berbau kebarat baratan • Hilangnya rasa cinta terhadap karya dan budaya bangsa sendiri Dalam kondisi seperti ini lah Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara bangsa Indonesia, memegang peranan penting untuk dapat menjadi filter (penyaring) nilai-nilai baru, sehingga mampu mempertahankan nilai budaya asli Indonesia di era globalisasi seperti sekarang ini. Pancasila akan memilah-milah nilai-nilai mana saja yang bisa diserap untuk disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, nilai-nilai baru yang berkembang nantinya akan tetap berada di bawah kepribadian bangsa Indonesia. C. Fungsi Pancasila dan Peran Pancasila a. FUNGSI PANCASILA Ada beberapa fungsi pancasila yang kami cakup diantara nya : 1. Pancasila sebagai dasar negara Di gunakan untuk mengatur pemerintahan negara. Pancasila sebagai dasar negara di wujudkan dalam pembentukan sistem hukum nasional. Dalam suatu tertib hukum dimana pancasila berkedudukan sebagai norma dasar. 2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa. Sikap, mental, tingkah laku dan segala perbuatan bangsa ini mempunyai ciri khas yg memebedakannya dengan negara lain. Ciri khas tersebut terdapat pada nilai pancasila sehingga menjelma jadi kepribadian bangsa. 3. Pancasila pandangan hidup bangsa. Dalam hal ini pancasila di gunakan sebagai petunjuk semua arah kegiatan atau aktivitas dalam segala bidang kehidupan. Oleh karenanya, semua sila dalam pancasila di jadikan acuan segala kelakuan dalam kehidupan manusia. 4. pancasila sebagai jiwa bangsa indonesia. Dalam artian pancasila menjadi pedoman normatif bagi penyelenggaraan negara. Berrti seluruh pelaksanaan peraturan Perundang-undangan merupakan cerminan pancasila. Penyelenggaraan negara mengacu dan memiliki tolak ukur yaitu, tidak boleh menyimpang dari nilai nilai pancasila. 5. Pancasila sumber dari segala hukum. Seluruh peraturan perundang-undangan harus sesuai dengan nilai pancasila. 6. Pancasila sabagai perjanjian luhur bangsa. Hal ini tercermin dalam penyusunan yang mengalami beberapa perubahan dan akhirnya di sepakati oleh 21 ppki dan di sahkan pada tanggal 18 agustus 1945 b. PERAN PANCASILA Beberapa bentuk peran pancasila dalam memfilter pengaruh budaya global ialah sebagai berikut: 1. pendidikan moral Pancasila. Pendidikan moral Pancasila dapat dijadikan sebagai dasar dan arahan dalam upaya mengatasi krisis dan disintegrasi yang dihadapi oleh bangsa Indonesia pada era globalisasi sekarang ini. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menjaga nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Oleh sebab itu, perlu dipersiapkan lahirnya generasi-generasi yang sadar dan terdidik berdasarkan nilai-nilai moral yang ada pada Pancasila. Sadar dalam arti generasi yang hati nuraninya selalu merasa terpanggil untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila, terdidik dalam arti generasi yang mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam mengembangkan ilmu pengetahuan sebagai sarana pengabdian kepada bangsa dan negara. Dengan demikian akan muncul generasi-generasi yang mempunyai ide-ide segar dalam mengembangkan Pancasila. Sehingga dari sini lah diharapkan akan tercipta generasi penerus bangsa yang akan mampu membangun bangsa Indonesia menuju kesejahteraan. 2. Selain itu untuk mangatasi dampak dari globalisasi, Pancasila juga seharusnya benar-benar dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia sebagai pandangan hidup yang harus tetap menjadi pijakan dalam bersikap. 3. Kita sebagai warga bangsa Indonesia harus bisa meneladani nilai yang terkandung dalam pancasila. Salah satunya yaitu nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Disini pancasila sudah menerangkan bahwa kita harus sadar terhadap sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai – nilai moral dan hidup bersama . Dari penjelasan yang ada diatas kita bisa tau pancasila sangat berperan dalam menyaring setiap budaya yang masuk ke Indonesia dan tak lupa pula dengan perantaraan pemerintah. Mereka harus memegang teguh nilai – nilai pancasila jika ingin menerapkan kebudayaan baru di Indonesia dan harus di dasarkan kepada nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila,dan jika belum sesuai maka budaya tersebut tidak boleh masuk ke Indonesia ini. Namun dibalik itu semua tak luput dari kesadaran dan introfeksi diri kita masing masing, sebagai bangsa yang berladaskan dasar pancasila, seharusnya kita lebih bisa memilih budaya yang cocok untuk kita terapkan di kehidupan sehari hari, bukannya memaksa kebudayaan luar yang negatif tersebut kita terapkan di kehidupan sehari hari tapi kita sebagai masyarakat indonesia belum bisa menerimanya dalam budaya kita. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Bangsa dan negara Indonesia tidak bisa menghindari akan adanya tantangan globalisasi, dengan menjadikan pancasila sebagai pedoman dalam menghadapi globalisasi bangsa Indonesia akan tetap bisa menjaga eksistensi dan jati diri bangsa Indonesia. Marilah kita menjaga ideologi pancasila agar selalu tertanam dalam sanubari rakyat Indonesia. Mulailah dari diri kita sendiri, orang-orang terdekat kita, teman-teman, keluarga dan masyarakat luas. Untuk diri kita sendiri, untuk hidup yang lebih baik, untuk seluruh rakyat Indonesia. B. SARAN Indonesia adalah bangsa yang ramah, tetapi tidak harus ramah pada budaya yang tidak baik yang menjadikan diri kita tidak menjadi diri kita yang sebenarnya. Ayo kita lawan kebiasaan ini. Mulai dari satu titik menuju bangsa yang lebih maju dan sejahtera. Yaitu dengan mempelajari dan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila di kehidupan sehari-hari. Maka tanpa kita sadari banga ini akan maju dengan sendirinya tanpa harus khawatir lagi kehilangan jati diri sebagai rakyat Indonesia, sebagai bangsa Indonesia. BAB IV DAFTAR PUSTAKA Dwi winarno. Pendidikan kewarga negaraan Jakarta.bumi aksara Siswa miharjo koento.1985. suatu tinjauan dalam pemikiran tradisi barat Toyibin aziz. M. 1997. Pendidikan pancasila. Rineka cipta jakarta Anonim.2007.Membingkai Indonesia dalam Budaya. Fernando, A.2008.Pancasila dan Pembentukan Moral Generasi Muda. Edi.2008.Prihatin Calon Generasi Muda Sekarang.http://www.edipsw.com. Turnip, Hiras.Rasa Kebangsaan Indonesia Saat Ini: Haruskah Kita Pesi