Kamis, 15 Oktober 2015

organisasi

DEFINISI ORGANISASI
Secara Etimologi Organisasi berasal dari bahasa latinorganizare, kemudian (inggris) organize yang artinya membentuk suatu kumpulan dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lainnya. Secara sederhana menurut saya pribadi organisasi ialah wadah / tempat dimana orang-orang berkumpul, yang ingin bekerjasama secara sistematis dan terpimpin dengan tujuan yang sama.
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana lainnya.

Definisi Organisasi Menurut Para Ahli:
1. PROF Dr. Sondang P. Siagian
Organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.

2. Drs. Malayu S.P Hasibuan
Organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.

3. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro
Organisasi ialah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

4. James D Mooney
Organization is the form of every human, association for the assignment of common purpose atau organisasi ialah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.

5. Chester L Bernard (1938)
Organisasi ialah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.

6. Paul Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi ialah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. (Organization is a collection people, arranged into groups, working together to achieve some common objectives).

7. Ralp Currier Davis (1951)
Organisasi ialah sesuatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja ke arah  tujuan bersama di bawah kepemimpinan.

8. Daniel E. Griffths (1959)
Organisasi ialah seluruh orang-orang yang melaksanakan fungsi-fungsi yang berbeda tetapi saling berhubungan dengan yang dikoordinasikan agar sebuah tugas dapat diselesaikan. Dengan demikian diantara ketiga macam pandangan tentang pengertian organisasi, pandangan yang tepat adalah yang menganggap organisasi sebagai suatu sistem kerjasama, sistem hubungan, sistem sosial.

7 elemen organisasi2 Oktober 2009
pada dasarnya pengertian organisasi secara umum adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan satu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. organisasi bisa terjadi dimana saja, karena organisasi tidak harus yang bersifat formal tetapi ada juga organisasi yang bersifat non formal. organisasi formal misalnya dalam lingkungan sekolah,lingkungan kampus,lingkungan kerja dan ligkungan masyarakat. dalam berorganisasi ada beberapa hal yang harus dimilki agar memberikan kemajuan pada organisasi tersebut. hal-hal tersebut diantaranya :
1. nilai dan visi
nilai dan visi yang dimaksud merupakan tujuan besar yang akan dicapai nantinya.jika pada organisasi tidak terdapat nilai dan visi maka organisasi tersebut akan bermasalah/rusak,karena tidak mempunyai pemikiran kedepan.
2. misi
misi adalah cara dan tujuan yang harus dicapai dalam waktu jangka pendek. jika tidak terdapat misi pada organisasi maka akan bingung apa yang akan dikerjakan dalam organisasi tersebut.
3. aturan
aturan dalam berorganisasi sangat diperlukan karena jika tidak ada aturan maka akan terjadi konflik kepentingan karena tidak ada yang mengatur dalam berorganisasi.
4. profesionalisme
profesionalisme adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya,jika tidak ada sikap profesionalisme didalam berorganisasi maka hasilnya pun akan resah.
5. insentif
jika tidak ada insentif akan lamban organisasi tersebut. insentif yang dimaksud adalah insentif kerja dalam organisasi.
6. sumber daya
sumber daya merupakan hal terpenting dalam berorganisasi karen sumber daya yang dimaksud adalah manusia yang akan menjalankan suatu organisasi. sumber daya sangat diperlukan karena akan mengacu pada tujuan kerja yang akan dilakukan kedepannya oleh organisasi tersebut,jika tidak ada sumber daya makan akan frustasi.
7. rencana kerja
didalam suatu organisasi diperlukan rencana kerja untuk menjalan visi dan misi dalam organiasi jika tidak ada rencana kerja maka akan salah langkah.
Jenis-Jenis Organisasi Sosial dan Komersial
Dalam pembahasan sebelumnya kita sudah tahu bahwaOrganisasi adalah wadah dimana orang-orang berkumpul, yang ingin bekerjasama secara sistematis dan terpimpin dengan tujuan untuk kedepannya lebih baik. Seperti yang kita ketahui di dalam suatu organisasi terdapat sumber daya manusia sebagai aspek utama untuk menjalankan organisasi secara terpimpin, yang terdiri dari ketua wakil dsb yang memiliki keterikatan satu sama lain.

Jenis-jenis Organisasi Sosial dan Komersial
1.Organisasi Sosial berarti organisasi yang berkecimpung dalam bidang sosial yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat atau juga dibilang membantu masyarakat didalam bidangnya.
contohnya : RT, RW, Posyandu, Desa/Kelurahan, Karangtaruna , DLL.Gagasan keduanya Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial  yang dibentuk olehmasyarakat,  baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadanhukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang  tidak dapat mereka capai sendiri.

Jenis – jenis Organisasi Sosial

a.Organisasi Normatif
Adalah pihak elite menjalankan organisasi/ mengawasi anggota lebih dominan menggunakan kekuasaan normatif (persuasif). Bentuk partisipasi anggota adalah dengan komitmen moral.

b. Organisasi Utilitarian
Adalah pihak elite mengawasi anggota dominan menggunakan kekuasaan utilitarian. Partisipasi anggota berdasarkan komitmen perhitungan yaitu pemikiran hubungan bisnis, sangat perhitungkan untung rugi.

c.  Organisasi Koersi
Adalah pihak elite menggunakan kekuasaan koersi dalam mengawasi anggotanya. Koersi adalah segala jenis paksaan, ancaman, dan intimidasi yang digunakan untuk mempengaruhi perilaku orang lain.

2. Organisasi Komersial adalah Organisasi dibentuk untuk tujuan mendapatkan keuntungan.organisasi niaga dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran organisasi tersebut beserta orang-orang yang terlibat di dalamnya. Pemilik dan operator dari sebuah organisasiniaga mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua organisasi niaga mengejar keuntungan seperti ini, misalnya organisasi niaga koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Contohnya:  organisasi niaga yang dibentuk untuk mendapatkan keuntungan dan meningkatkan kemakmuran organisasi tersebut beserta orang-orang yang terlibat di dalamnya
Jenis-jenis Organisasi Niaga

a. Perseroan Terbatas (PT)

PERSEROAN TERBATAS adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham.organisasi yang menyelenggaran suatu Perseroan Terbatas, yaitu yang terdiri dari Rapat Umum pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Dewan Komisaris. Masing-masing organ tersebut memiliki fungsi dan perannya sendiri-sendiri.PT adalah salah satu bentuk badan hukum yang populer dan paling banyak digunakan para pengusaha di Indonesia sebagai landasan hukum untuk melakukan kegiatan usaha diberbagai sektor seperti Industri, Perdagangan, Pelayaran, Pariwisata, Jasa Konstruksi, Transportasi, Pertambangan, Agrobisnis, Properti dan lain sebagainya.

b. Perseroan Komanditer (CV)

Perseroan Komanditer atau Commanditaire Vennootshap atau biasa disebut CV adalah salah satu bentuk badan usaha yang umum digunakan para pelaku bisnis Usaha kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia, walaupun demikian ada juga golongan usaha besar yang menggunakan CV sebagai badan usahanya. CV bukanlah badan hukum seperti halnya PT, kerena tidak ada undang-undang yang secara khusus mengatur tentang Perseroan ini. Perbedaan lain yang mendasar antara CV dan PT adalah Modalnya, didalam Perseroan Komanditer modalperusahaan tidak disebutkan didalam akta pendirian seperti halnya PT. Jadi, para persero harus membuat kesepakatan tersendiri mengenai hal tersebut, atau membuat catatan yang terpisah mengenai modal yang disetor. Walaupun demikian, keberadaannya tidak mengurangi hak dan kewajibannya sebagai badan usaha yang diakui pemerintah atau kalangan dunia usaha khususnya. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya pengusaha dan para pelaku bisnis yang mendirikan CV sebagai bentuk perusahaan untuk melakukan kegiatan usaha di berbagai bidang termasuk sektor Perdagangan, Jasa Konstruksi, Industri atau bidang jasa lainnya

c. Firma (FA)

Firma adalah suatu bentuk badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih, dan umumnya didirikan dengan Akta Otentik sebagai Akta Pendirian dan dibuat oleh Notaris dalam bahasa Indonesia.Badan usaha ini lebih banyak digunakan oleh beberapa atau sekelompok orang yang memiliki keahlian sama untuk memberikan pelayanan atau melaksanakan kegiatan usaha dibidang Jasa. Para pendiri Firma umumnya telah saling mengenal dan percaya satu sama lain serta masing-masing anggota telah mengetahui dan memahami segala resiko yang timbul dan menjadi tanggung jawab para pendirinya. Maksud dan tujuan perusahaan ini dapat bersifat umum atau spesialis. Namun umumnya badan usaha ini didirikan untuk dengan maksud dan tujuan untuk melaksanakan kegiatan usaha dibidang Jasa.

d. Koperasi

Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip Koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya yang rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.

Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum bergabung dengan Koperasi.

Dari pengertian di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
Asosiasi orang-orang. Artinya, Koperasi adalah organisasi yang terdiri dari orang-orang yang terdiri dari orang-orang yang merasa senasib dan sepenanggungan, serta memiliki kepentingan ekonomi dan tujuan yang sama.

Usaha bersama. Artinya, Koperasi adalah badan usaha yang tunduk pada kaidah-kaidah ekonomi yang berlaku, seperti adanya modal sendiri, menanggung resiko, penyedia agunan, dan lain-lain.
Manfaat yang lebih besar. Artinya, Koperasi didirikan untuk menekan biaya, sehingga keuntungan yang diperoleh anggota menjadi lebih besar.

Biaya yang lebih rendah. Dalam menetapkan harga, Koperasi menerapkan aturan, harga sesuai dengan biaya yang sesungguhnya, ditambah komponen lain bila dianggap perlu, seperti untuk kepentingan investasi.

e. Join Venture / Perusahaan Patungan

Perusahaan patungan adalah sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan aktivitas ekonomi bersama. Pihak-pihak itu setuju untuk berkelompok dengan menyumbang keadilan kepemilikan, dan kemudian saham dalam penerimaan, biaya, dan kontrol perusahaan. Perusahaan ini hanya dapat untuk proyek khusus saja, atau hubungan bisnis yang berkelanjutan seperti perusahaan patungan Sony Ericsson. Ini terbalik dengan persekutuan strategi, yang tak melibatkan taruhan keadilan oleh pesertanya, dan susunannya kurang begitu sulit. Frase ini umumnya merujuk pada tujuan kelompok dan bukan jenis kelompok. Kemudian, perusahaan patungan bisa berupa badan hukum, kemitraan, LLC, atau struktur resmi lainnya, bergantung pada jumlah pertimbangan seperti pertanggung-jawaban pajak dan kerugian.
Alasan pembentukan joint venture dapat dibagi menjadi 3 yaitu, alasan internal (seperti membangun kekuatan perusahaan atau menambah akses ke sumber daya keuangan), tujuan persaingan (Mempengaruhi evolusi struktural industri, penciptaan unit kompetisi yang kuat), dan Tujuan strategi.

f. Trust

Trust adalah peleburan beberapa badan usaha menjadi sebuah perusahaan yang baru, sehingga diperoleh kekuasaan yang besar dan monopoli. Contoh: Bank Mandiri merupakan gabungan dariBank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan Indonesia, Bank Ekspor Impor Indonesia. Trust dapat bersifat integrasi atau pararelisasi. Trust yang bersifat integrasi adalah gabungan badan usaha-badan usaha yang mempunyai proses produksi berurutan (kolom/lajur perusahaan). Sementara trust pararelisasi adalah gabungan badan usaha-badan usaha yang menghasilkan atau menjual barang sejenis maupun berlainan. Padaumumnya, trust bersifat merugikan konsumen, karena salah satu tujuan penggabungan tersebut adalah untuk mendapatkan kedudukan monopoli, sehingga akan mempengaruhi harga. Harga dalam pasar monopoli tidak terjadi atas keseimbangan antara penawaran dan permintaan namun ditentukan produsen sesuai dengan kemauan mereka sendiri.

g. Kartel

Kartel adalah bentuk kerja sama antara beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan, memperkecil kondisi persaingan, dan memperluas atau menguasai pasar. Macam-macam kartel yang sering dijumpai antara lain:


Kartel wilayah adalah penggabungan yang didasarkan pada perjanjian pembagian wilayah atau daerah penjualan dan pemasaran barangnya
Kartel produksi adalah penggabungan yang bertujuan untuk  menyelenggarakan produksi bersama secara massal, tetapi masing-masing perusahaan ditetapkan batas jumlah produksi yang diperbolehkan (kuota produksi)

Kartel bersyarat atau kartel kondisi adalah penggabungan dengan menetapkan syarat-syarat penjualan, penyerahan barang, dan penetapan kualitas produksi

Kartel harga adalah penggabungan dengan menetapkan harga minimum dari produk yang dihasilkan masing-masing anggota

Kartel pembelian dan penjualan adalah penggabungan untuk pembelian dan penjualan hasil produksi, agar tidak terjadi persaingan

h. Holding Company

Holding company adalah penggabungan suatu badan usah dengan badan usaha yang lain dengan cara membeli sebagian besar saham (sero) dari beberapa badan usaha. Jadi holding company menguasai beberapa badan usaha, karena ia membeli sebagian besar saham dari setiap badan usaha yang bergabung. Badan usaha yang membeli sebagian besar saham perusahaan dapat mempengaruhi perusahaan di bidang pemasaran dan keuangan. Secara hukum badan usaha-badan usaha tersebut masih berdiri sendiri, namun karena sebagian besar sahamnya dikuasai oleh holding company, maka secara automatis pimpinan dari setiap badan usaha yang bergabung berada di tangan holding company.

Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan, kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan. Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai sebagai Pranata sosial.
Pada dasarnya organisasi ini terbagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Organisasi Formal Resmi 
Organisasi formal/ Resmi adaah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
2. Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.


kebijakan agraria dan politik agraria pra kemerdekaan

Politik Agraria Masa Pendudukan Militer Jepang hingga Proklamasi Kemerdekaan
Posting 08 Nov 2013 | Kategori Artikel

Pemerintah militer Jepang mulai menduduki Indonesia, menggantikan posisi pemerintah kolonial Hindia-Belanda semenjak tahun 1942. Jepang hendak membangun semacam persemakmuran Asia Timur Raya, dengan Kekaisaran Jepang sebagai pemegang kuasa militer, politik, dan ideologi, dan daerah-daerah pendudukan dan taklukan, termasuk Indonesia, sebagai penyokongnya. Dengan menggencarkan semboyan Jepang pemimpin Asia, Jepang pelindung Asia, dan Jepang cahaya Asia, Jepang mempropagandakan diri sebagai saudara tua bangsa Asia (Hakko Ichiu) yang bertujuan membebaskan Indonesia dari penjajahan. Luasnya  Asia Timur Raya, membuat Jepang memerlukan tenaga yang begitu besar, terutama untuk perang dan infrastruktur pendukung perang.

Para peneliti telah menunjukkan bahwa politik pemerintahan fasis Jepang dicirikan oleh mobilisasi dan kontrol terhadap rakyat (Kurasawa 1988, 1993, Sato 1994, dan Eng 2008). Pada wilayah-wilayah yang langsung di bawah pendudukan balatentara Jepang, mobilisasi dan kontrol atas rakyat dilakukan secara fasis, termasuk dengan membentuk berbagai organisasi wilayah  mulai dari yang paling rendah, Tonarigumi (Rukun Tetangga, RT) dan Azzazyokai (Rukun Kampung, RK/sekarang RW). Untuk secara langsung menjadi tenaga-tenaga perang, Jepang membentuk Seinendan yaitu untuk mendidik dan melatih pemuda Indonesia dengan kepanduan, Keibodan untuk pertahanan sipil pembantu Polisi, Fujinkai para perempuan muda terlatih, beserta dua unit pasukan militer penuh, yaitu Peta dan Heiho. Untuk membangun kepatuhan sehari-hari, rakyat diwajibkan melakukanseikerei setiap pagi, yaitu memberi penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan cara membungkukkan badan ke arah matahari terbit. 

Pengalaman rakyat hidup di bawah penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi, bergantung di mana mereka hidup, status kelas sosial mereka, ras mereka, dan juga apakah mereka laki-laki atau perempuan. Rakyat pada umumnya, mengalami penindasan secara fasis. Tenaga kerja dari daerah yang padat penduduk seperti Jawa dimobilisasi secara paksa untuk membangun infrastruktur perang, termasuk jalan raya, jembatan, jalan kereta, lapangan udara, gudang-gudang senjata hingga gua-gua persembunyian. Para tenaga kerja yang dipaksa ini disebut Romusha. Di wilayah pendudukan, tentara Jepang menjalankan romusha hingga ke pelosok desa-desa. Tercatat lebih dari 300.000 orang dari Jawa yang dikirim menjadi romusha di berbagai negara di Asia Tenggara. 70.000 orang diantaranya mati mengenaskan. Diantara para romusha itu adalah para perempuan yang dipekerjakan sebagai wanita penghibur (Jugun Ianfu).


Politik mobilisasi dan kontrol pemerintah fasis Jepang, juga dalam usaha menggenjot produksi hasil pertanian untuk keperluan ekonomi perang  (Tauchid 1952, Kurasawa 1988, 1993). Produksi kayu jati dan perkebunan diserahkan sepenuhnya ke pemerintah. Sistem-sistem agraria warisan kolonial berubah secara drastis, karena pemerintah memobilisasi rakyat desa untuk menduduki tanah-tanah partikelir, perkebunan-perkebunan milik asing, dan tanah kehutanan, dan kemudian menganjurkan rakyat menggarap tanah-tanah tersebut menjadikannya lahan pertanian. Sebagian besar rakyat desa Jawa pada awalnya mendukung kebijakan ini, yang dianggap sebagai wujud balas dendam terhadap perampasan tanah dan penindasan kolonial Belanda di era sebelumnya. Namun kemudian mereka menyadari bahwa hal ini adalah bentuk penindasan lainnya, karena mereka dipaksa harus bekerja dan menyerahkan sebagian hasil kerja, ternak, makanan dan produk pertanian lain kepada pemerintahan militer Jepang. Selain itu, harus disetor pula hasil-hasil perkebunan dan usaha kehutanan yang masih hidup, dan menyerahkan semua bahan besi atau logam untuk dilebur bagi keperluan produksi senjata perang. 

Setelah menghadapi protes-protes dan perlawanan rakyat, hingga bentrokan-bentrokan anti-Jepang di sana-sini, penguasa militer Jepang menawarkan elite-elite pemimpin politik yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia berkolaborasi. Pemimpin militer Jepang, Jendral Kumakici Harada, membentuk suatu badan untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia Dokuritsu Junbi Coosakai, termasuk bertugas menyusun dasar negara dan Undang-undang Dasar. Sukarno dan Mohammad Hatta adalah dua dari sejumlah tokoh politik lainnya yang kerja secara kolaborasi untuk perjuangan kemerdekaan, sementara tokoh-tokoh lain memimpin perjuangan non-kolaborasi di bawah tanah.

Perjalanan perang Jepang melawan pasukan-pasukan Sekutu (termasuk Amerika, Inggris, Belanda, Perancis, dan Australia) berakhir dengan kalah dan menyerahnya Jepang pada 14 Agustus 1945, setelah Amerika menjatuhkan bom atom di dua kota, yakni Hiroshima dan Nagasaki. Tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indoensia). Para pemimpin pejuang bawah tanah non-kolaborasi pun menyambut kekosongan kekuasaan politik secara nasional ini, termasuk  sejumlah pemuda revolusioner memaksa Sukarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Sidang-sidang PPKI merumuskan dasar-dasar negara baru, termasuk bagaimana pembentukan negara baru difungsikan untuk mengoreksi politik agraria kolonial. Naskah yang dibuat oleh PPKI “Soal Perekonomian Indonesia Merdeka” dapat dipandang sebagai naskah rujukan utama yang menyebut secara eksplisit agenda land reform sebagai agenda bangsa. Naskah pendek ini menguraikan ketetapan-ketetapan penting bagaimana perekonomian Indonesia merdeka dibangun, termasuk dinyatakan secara jelas bahwa tanah adalah faktor produksi utama bagi rakyat Indonesia, maka tanah harus di bawah kekuasaan negara. Tanah tidak boleh menjadi alat kekuasaan perorangan untuk menindas dan memeras orang lain.

Sidang PPKI pada 18 Agustus, menetapkan konstitusi Republik Indonesia, disebut Undang-undang Dasar 1945. Sementara Sukarno dan Hatta secara resmi diangkat menjadi Presiden dan Wakil Presiden, PPKI diubah nama menjadi KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat), lembaga tertinggi negara sementara. Kemudian, pemerintahan Republik Indonesia yang baru adalah suatu Kabinet Presidensial mulai bertugas pada 31 Agustus 1945. 

Arsip

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. "Soal Perekonomian Indonesia Merdeka". 1945

Daftar Pustaka
 
Eng, van der P.  2008. "Food Supply in Java during War and Decolonisation, 1940-1950"MPRA Paper No. 8852. (Unduh terakhir pada 07 Agustus 2010)
Hartono, A. Budi, dan Dadang Juliantoro. 1997. Derita Paksa Perempuan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 
Hatta, Mohammad. 1948. “Keterangan Pemerintah di Depan KNIP”, 2 September 1948.
Jaringan Advokasi Jugun Ianfu Indonesia (JAJI). 2010. Menggugat Negara Indonesia atas Pengabaian Hak-hak Asasi Manusia (Pembiaran Jugun Ianfu sebagai Budak Seks Militer dan Sipil Jepang 1942-1945. Jakarta: Komnas Perempuan.
Poesponegoro, Marwati Djoened, dan Nugroho Notosusanto. 2008. Sejarah Nasional Indonesia: Zaman Jepang dan zaman Republik Indonesia 1942-1998. Jakarta: Balai Pustaka. 
Kurasawa, Aika. 1988.  “Mobilization and Control. A Study of Social Change in Rural Java, 1942-1945”. Unpublished PhD-thesis, Cornell University, Ithaca.
_______. 1993. Mobilisasi dan Kontrol: Studi Tentang Perubahan Sosial di Pedesaan Jawa, 1942-1945. Jakarta: Grasindo.
Sato, Shigeru. 1994. War, Nationalism and Peasants: Java under the Japanese Occupation 1942-1945. Sydney: Allen and Unwin.
Tauchid, Mochammad. 1952. Masalah Agraria sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat. Djakarta: Penerbit Tjakrawala. 
_______. 2009. Masalah Agraria sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia. Yogyakarta: Pawarta.
_______. 2010. Masalah Agraria sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.
______. 2010. Masalah Agraria sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia. Jakarta: Bina Desa.


Jumat, 09 Oktober 2015

PENGETAHUAN SAINS.
Sains pada prinsipnya merupakan suatu usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense, suatupengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari dan dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode yang biasa dilakukan dalam penelitian ilmiah. sains juga meruapakan gambaran yang lengkap dan konsisten tentang berbagai fakta pengalaman dalam suatu hubungan yang mungkin paling sederhana.
ONTOLOGI SAINS
Ontologi adalah salah satu bagian penting dalam filsafat yang membahas atau mempermasalahkan hakikat-hakikat semua yang ada baik abstrak maupun riil. Ontologi di sini membahas semua yang ada secara universal, berusaha mencari inti yang dimuat setiap kenyataan meliputi semua realitas dalam segala bentuknya.
Objek pengetahuan sains
Objek-objek yang dapat diteliti oleh sains banyak sekali diantaranya, alam,tumbuhan, hewan, dan manusia, serta kejadian-kejadian di sekitar alam, semuanya dapat diteliti oleh sains. Dari penelitian itulah muncul teori-teori sains. Teori-teori itu berkelompok atau dikelompokkan dalam masing-masing cabang sains.Cara memperoleh pengetahuan sains didapat dengan menerapkan paham humanisme, rasionalisme, empirisme, dan positivisme.Humanismeialah paham filsafat yang mengajarkan bahwa manusia mampu mengatur dirinya dan alam. Humanisme telah muncul pada zaman Yunani Lama (Yunani Kuno).Rasionalismeialah paham yang mengatakan bahwa akal itulah alat pencari dan pengukur pengetahuan. Pengetahuan dicari dengan akal, temuannya diukur dengan akal pula.Empirisme ialah paham filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar ialah yang logis dan ada bukti empiris.Positivisme mengajarkan bahwa kebenaran ialah yang logis, ada bukti empirisme, yang terukur.

Cara memperoleh pengetahuan sains :
Empirisme
Empirisme adalah suatu cara/metode dalam filsafat yang mendasarkan cara memperoleh pengetahuan dengan melalui pengalaman. John Locke, bapak empirisme Britania, mengatakan bahwa pada waktu manusia di lahirkan akalnya merupakan jenis catatan yang kosong (tabula rasa),dan di dalam buku catatan itulah dicatat pengalaman-pengalaman inderawi. Menurut Locke, seluruh sisa pengetahuan kita diperoleh dengan jalan menggunakan serta memperbandingkan ide-ide yang diperoleh dari penginderaan serta refleksi yang pertama-pertama dan sederhana tersebut.
Ia memandang akal sebagai sejenis tempat penampungan,yang secara pasif menerima hasil-hasil penginderaan tersebut. Ini berarti semua pengetahuan kita betapa pun rumitnya dapat dilacak kembali sampai kepada pengalaman-pengalaman inderawi yang pertama-tama, yang dapat diibaratkan sebagai atom-atom yang menyusun objek-objek material. Apa yang tidak dapat atau tidak perlu di lacak kembali secara demikian itu bukanlah pengetahuan, atau setidak-tidaknya bukanlah pengetahuan mengenai hal-hal yang factual.
b. Rasionalisme
Rasionalisme berpendirian bahwa sumber pengetahuan terletak pada akal. Bukan karena rasionalisme mengingkari nilai pengalaman, melainkan pengalaman paling-paling dipandang sebagai sejenis perangsang bagi pikiran. Para penganut rasionalisme yakin bahwa kebenaran dan kesesatan terletak di dalam ide kita, dan bukannya di dalam diri barang sesuatu. Jika kebenaran mengandung makna mempunyai ide yang sesuai dengan atau menunjuk kepada kenyataan, maka kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan hanya dapat diperoleh dengan akal budi saja.
c. Fenomenalisme
Bapak Fenomenalisme adalah Immanuel Kant. Kant membuat uraian tentang pengalaman. Barang sesuatu sebagaimana terdapat dalam dirinya sendiri merangsang alat inderawi kita dan diterima oleh akal kita dalam bentuk-bentuk pengalaman dan disusun secara sistematis dengan jalan penalaran. Karena itu kita tidak pernah mempunyai pengetahuan tentang barang sesuatu seperti keadaannya sendiri, melainkan hanya tentang sesuatu seperti yang menampak kepada kita, artinya, pengetahuan tentang gejala (Phenomenon).
Bagi Kant para penganut empirisme benar bila berpendapat bahwa semua pengetahuan didasarkan pada pengalaman-meskipun benar hanya untuk sebagian. Tetapi para penganut rasionalisme juga benar, karena akal memaksakan bentuk-bentuknya sendiri terhadap barang sesuatu serta pengalaman.
d. Intusionisme
Menurut Bergson, intuisi adalah suatu sarana untuk mengetahui secara langsung dan seketika. Analisa, atau pengetahuan yang diperoleh dengan jalan pelukisan, tidak akan dapat menggantikan hasil pengenalan secara langsung dari pengetahuan intuitif.
Salah satu di antara unsur-unsur yang berharga dalam intuisionisme Bergson ialah, paham ini memungkinkan adanya suatu bentuk pengalaman di samping pengalaman yang dihayati oleh indera. Dengan demikian data yang dihasilkannya dapat merupakan bahan tambahan bagi pengetahuan di samping pengetahuan yang dihasilkan oleh penginderaan. Kant masih tetap benar dengan mengatakan bahwa pengetahuan didasarkan pada pengalaman, tetapi dengan demikian pengalaman harus meliputi baik pengalaman inderawi maupun pengalaman intuitif.
Hendaknya diingat, intusionisme tidak mengingkati nilai pengalaman inderawi yang biasa dan pengetahuan yang disimpulkan darinya. Intusionisme setidak-tidaknya dalam beberapa bentuk hanya mengatakan bahwa pengetahuan yang lengkap di peroleh melalui intuisi, sebagai lawan dari pengetahuan yang nisbi, yang meliputi sebagian saja yang diberikan oleh analisis. Ada yang berpendirian bahwa apa yang diberikan oleh indera hanyalah apa yang menampak belaka, sebagai lawan dari apa yang diberikan oleh intuisi, yaitu kenyataan. Mereka mengatakan, barang sesuatu tidak pernah merupakan sesuatu seperti yang menampak kepada kita, dan hanya intuisilah yang dapat menyingkapkan kepada kita keadaanya yang senyatanya.
e. Dialektis
Yaitu tahap logika yang mengajarkan kaidah-kaidah dan metode penuturan serta analisis sistematik tentang ide-ide untuk mencapai apa yang terkandung dalam pandangan. Dalam kehidupan sehari-hari dialektika berarti kecakapan untuk melekukan perdebatan. Dalam teori pengetahuan ini merupakan bentuk pemikiran yang tidak tersusun dari satu pikiran tetapi pemikiran itu seperti dalam percakapan, bertolak paling kurang dua kutub.



f. Metode Ilmiah
Metode Ilmiah mengatakan untuk memperoleh pengetahuan yang benar dilakukan langkah berikut: logico-hypothetico-verificartif. Maksudnya, mula-mula buktikan bahwa itu logis, kemudian ajukan hipotesis kemudian lakukan pembuktian hipotesis itu secara empiris. Metode Ilmiah secara teknis dan rinci dijelaskan dalam satu bidang ilmu yang disebut Metode Riset. Metode Riset menghasilkan model-model penelitian. Model-model penelitian inilah yang menjadi instansi terakhir dan memang operasional dalam membuat aturan (untuk mengatur manusia dan alam) tadi. Hasil-hasil penelitian itulah yang sekarang serupa tumpukan pengetahuan sain dalam berbagai bidang.


Stuktur Sains
Dalam garis besar sains dibagi menjadi dua; yaitu sains kealaman dan sains sosial, yang menjelaskan struktur sains dalam bentuk nama-nama ilmu.
a. Sains Kealaman
– Astronomi;
– Fisika : mekanika, bunyi, cahaya, dan optic, fisika, nuklir
– Kimia : kimia organik, kimia teknik
– Ilmu bumi: paleontology, ekologi, geofisika, geokimia, mineralogy, geografi
– Ilmu hayat : biofisika, botani, zoology
b. Sains Sosial
– Sosiologi:  sosiologi komunikasi, sosiologi politik, sosiologi
pendidikan
– Antropologi:  antropologi budaya, antropologi ekonomi, antropologi
politik
– Psikologi: psikologi pendidikan, psikologi anak, psikologi abnormal
– Ekonomi : ekonomi makro, ekonomi lingkungan, ekonomi pedesaan
– Politik : politik dalam negeri, politik hukum, politik internasional
c. Berikut ada tambahan dari dua sains di atas, yaitu :
– Seni : seni abstrak, seni grafik, seni pahat, seni tari
– Hukum :hukum pidana, hukum tata usaha negara, hukum adat
– Filsafat: logika, etika, estetika
– Bahasa : sastra
– Agama :  Islam, Kristen, Confucius
– Sejarah: sejarah Indonesia, sejarah dunia









refrensi
1.      Suriasumantri, Jujun S. 1990. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
2.      Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
3.      Ensiklopedia Britannica, dalam Wikipedia




Minggu, 18 Januari 2015

agama

AQIDAH DALAM ISLAM A. PENGERTIAN • Pengertian Aqidah Secara Bahasa (Etimologi) : Kata "‘aqidah" diambil dari kata dasar "al-‘aqdu" yaitu ar-rabth (ikatan), al-Ibraam (pengesahan), al-ihkam (penguatan), at-tawatstsuq (menjadi kokoh, kuat), asy-syaddu biquwwah (pengikatan dengan kuat), at-tamaasuk (pengokohan) dan al-itsbaatu (penetapan). Di antaranya juga mempunyai arti al-yaqiin (keyakinan) dan al-jazmu (penetapan). Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id. Aqidah islam itu sendiri bersumber dari Al-Qur’an dan As Sunah, bukan dari akal atau pikiran manusia. Akal pikiran itu hanya digunakan untuk memahami apa yang terkandung pada kedua sumber aqidah tersebut yang mana wajib untuk diyakini dan diamalkan. Pengertian Aqidah Secara Istilah (Terminologi) Aqidah menurut istilah adalah perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Pengertian aqidah menurut hasan al-Banna "Aqa'id bentuk jamak rai aqidah) adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa yang tidak bercampur sedikit dengan keraguan-raguan". Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy: "Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini keshahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu. Untuk lebih memahami definisi diatas kita perlu mengemukakan beberapa catatan tambahan sebagai berikut: • Aqidah Secara Syara’ Yaitu beriman kepada Allah, para MalaikatNya, kitab-kitabNya, para Rasulnya, dankepada hari Akhir serta kepada qadar baik yang baik maupun yang buruk (rukun iman).Dalilnya adalah • QS. Al Kahfi: 110 • QS Az Zumar: 65 • QS. Az Zumar: 2-3 • QS. An Nahl: 36 • QS. Al A’raf: 59,65,73, 85 (Kitab Tauhid 1, Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah al Fauzan) • B. SUMBER-SUMBER AQIDAH YANG BENAR DAN MANHAJ SALAF DALAMMENGAMBIL AQIDAH Aqidah adalah tauqifiyah. Artinya, tidak bisa ditetapkan kecuali dengan dalil syar’i, tidak ada medan ijtihad dan berpendapat di dalamnya. Karena itulah sumber-sumbernyaterbatas kepada apa yang ada di dalam al-Quran dan as-Sunnah. Sebab tidak seorangpunyang lebih mengetahui tentang Allah, tentang apa-apa yang wajib bagiNya dan apa yangharus disucikan dariNya melainkan Allah sendiri. Dan tidak ada seorangpun sesudahAllah yang mengetahui tentang Allah selain Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam. Olehkarena itu manhaj as-Salafush Shalih dan para pengikutnya dalam mengambil aqidahterbatas pada al-Quran dan as-Sunnah (Kitab Tauhid 1, Dr. Shalih bin Fauzan binAbdullah al Fauzan). C. ISTILAH-ISTILAH LAIN TENTANG AQIDAH • Iman, yaitu: sesuatu yang diyakini di dalam hati, diucapkan dengan lisan dandiamalkan dengan anggota tubuh. • Tauhid, artinya: mengesakan Allah (Tauhidullah). • Ushuluddin, artinya: pokok-pokok agama • Fiqh Akbar, artinya: fiqh besar. Istilah ini muncul berdasarkan pemahaman bahwa tafaqquh fiddin yang diperintahkan Allah dalam surat At-Taubah ayat 122, bukan hanya masalah fiqih, tentu dan lebih utama masalah aqidah. Dikatakah fiqhakbar, adalah untuk membedakannya dengan fiqh dalam masalah hukum. Pentingnya Aqidah Yang Lurus (Aqidah Shahihah) - Begitu pentingnya aqidah dalam Islam, sehingga pelurusan aqidah adalah dakwah yang pertama-tama dilakukan para rasul Allah, setelah itu baru mereka mengajarkan perintah agama (syariat) yang lain. Didalam Al Qur’an, surat Al-A’raf ayat 59, 65, 73 dan 85, tertulis beberapa kali ajakan para nabi, “Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan selain-Nya”. Dengan demikian ilmu Tauhid sebagai ilmu yang menjelaskan aqidah yang lurus, merupakan ilmu pokok yang harus dipahami sebaik mungkin oleh setiap umat Islam yang ingin memperdalam ilmu agamanya. - Tanpa aqidah yang benar seseorang akan terbenam dalam keraguan dan berbagai prasangka, yang lama kelamaan akan menutup pandangannya dan menjauhkannya dari jalan hidup kebahagiaan. - Tanpa aqidah yang lurus seseorang akan mudah dipengaruhi dan dibuat ragu oleh berbagai informasi yang menyesatkan keimanan kita. Sebab-sebab Penyimpangan dari Aqidah Shahihah 1. Kebodohan, karena tidak ada kemauan (dan enggan) untuk mempelajarinya, sehingga ia tidak bisa mengenal mana yang benar mana yang salah menurut aqidah Islam. Dalam kehidupan ini manusia belajar memahami arti kebaikan (haq) dan keburukan (bathil) dari berbagai sumber, baik dari sumber syariah Islam, dari pergaulan serta dari kesepakatan umum antar manusia mengenai akhlak (karena sebagian kebaikan memang sudah ada dalam diri manusia sebagai fitrah). Namun kebenaran yang mutlak (haq) bersumber dari Allah (syariah Islam), sedang yang bersumber dari manusia dibatasi akal dan kepentingan manusia. Akal manusia terbatas, karena itu tidak mampu memahami secara baik mengapa babi diharamkan. Demikian juga kepentingan manusia dibatasi nafsunya, misalnya pendapat kaum liberal bahwa perzinahan dibolehkan asal mau sama mau. Keterbatasan manusia ini jelas difirmankan Allah SWT dalam Al Qur’an, surat Al Baqarah ayat 216, “. . . Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” . 2. Fanatik (ta’ashshub) kepada sesuatu yang diwarisi orang tua atau nenek moyang kita (tradisi), sekalipun hal itu bathil, atau menolak yang bertentangan dengan tradisi sekalipun itu benar. Ketahuilah bahwa ketentuan dalam syariah Islam tidak pernah berubah, sedang kehidupan dan ilmu manusia bisa berubah dari waktu ke waktu. Karena itu hendaknya kita secara langsung belajar dan berpedoman pada Qur’an dan Hadits, tidak sekedar mengikut kebiasaan yang ada tanpa memahami ilmunya. Disinilah pentingnya mempelajari agama Islam secara benar untuk meluruskan aqidah maupun syariatnya agar kita tidak sekedar melakukan ibadah sesuai tradisi (kebiasaan) yang kita terima di keluarga kita atau di lingkungan kita. Bisa jadi tradisi (kebiasaan) itu menyimpangkan ilmu akibat membiasnya proses penyampaian atau penerimaan ilmu, bisa jadi pula karena orang tua atau kakek kita belajar dari sumber yang salah, atau bisa jadi pula karena terbatasnya waktu pendidik kita (orang tua atau guru sekolah) kita dalam menyampaikan ilmu agama secara lengkap. 3. Taqlid (mengikuti) secara buta, yaitu mengikuti pendapat manusia tanpa menyelidiki seberapa jauh kebenaran dalil yang ia gunakan. Bila ia mengikuti suatu imam atau ajaran yang sesat tanpa mau menyelidikinya, maka jadilah ia penganut paham yang sesat. 4. Ghuluw (berlebihan) dalam mencintai para wali atau orang-orang yang shalih, bahkan mengangkat derajat mereka dibanding manusia lainnya. Termasuk diantara mereka misalnya orang yang meminta sesuatu melalui ziarah kubur kepada para wali, atau mengikuti ajaran seorang shaleh panutannya sambil menolak atau meremehkan ajaran dari orang sholeh lainnya. 5. Ghaflah (lalai) terhadap perenungan terhadap kebesaran dan sifat-sifat Allah di alam jagad raya ini (ayat-ayat kauniyah) dan yang tertuang dalam Kitab-Nya (Qur’aniyah). Mereka lebih kagum pada hasil karya manusia, teknologi, seni dan kebudayaan ciptaan manusia. Bahkan mereka menganggap keunggulan dan keindahan karya manusia itu memang hasil kreasi manusia semata tanpa campur tangan Allah. Ingatlah firman Allah, “Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu” (QS, As-Shaffat:96) 6. Rumah tangga (keluarga) yang hampa dari ajaran Islam, yaitu para orang tua yang tidak peduli terhadap pendidikan agama Islam bagi anak-anaknya. Padahal orang tua mempunyai peranan terbesar dalam menentukan lurus tidaknya jalan hidup anaknya berdasarkan syariah Islam. Rasulullah SAW bersabda, “Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Orang tuanya lah yang kemudian menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi” (HR. Al-Bukhari). 7. Godaan lingkungan, yaitu berupa godaan cara dan gaya hidup yang menggunakan nilai-nilai kebaikan yang tidak sesuai syariah Islam, termasuk dalam hal ini godaan gaya hidup maksiat yang menurut standard bangsa barat yang liberal dipandang sebagai hal yang normal. Umat yang lemah iman dan ilmunya melihat hal ini wajar-wajar saja dan tidak berbahaya, sedang ajaran Islam telah menentukan dengan jelas mana yang benar (haq) dan mana yang salah (bathil). Sebagai contoh, di kolam renang pria dan wanita dengan pakaian yang hanya menutup paha atas dan (hingga) dada sudah dianggap wajar dan sopan menurut masyarakat masa kini, tapi tidak menurut Islam. Contoh lain, sebagian umat Islam yang awam menganggap mengucapkan selamat hari raya agama lain dianggap wajar dan menunjukkan sikap baik karena menghormati toleransi beragama, padahal berbagai dalil Qur’an dan Hadits telah melarangnya, dan keharamannya ditegaskan pula dalam fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia). Secara sosial, nilai-nilai barat seperti demokrasi dan hak asasi manusia (HAM) yang diadopsi dari pemikir barat lebih mudah diterima (bahkan dipaksakan) pada semua lintas agama dan lintas bangsa. Namun kalau diteliti, nilai-nilai kebaikan tersebut berbahaya dalam jangka panjang apalagi menurut syariah Islam. Dalam situasi dunia yang dikuasai barat, maka umat Islam ditekan secara halus maupun kasar untuk menerapkan demokrasi dan HAM ala barat dengan cara tekanan ekonomi, tekanan politik, tekanan kekuatan angkatan perang mereka, dan bahkan di dalam negeri sendiri media massanya banyak yang sudah sejalan dengan pemikiran liberal mereka. Kekuatan Aqidah Yang Lurus Aqidah yang lurus akan menjadi benteng yang kuat untuk menolak berbagai godaan dunia, penyimpangan paham, bid’ah (ajaran baru) dan aliran sesat dari Islam. Kita akan tampil kuat dan percaya diri (yakin penuh pada ajaran Islam) di tengah godaan kehidupan dunia dan godaan ajaran yang menyesatkan di sekeliling kita. Aqidah yang lurus juga akan menambah kecintaan kita pada Allah SWT dan takut men-zhalimi Allah SWT, yang mana akhirnya akan menambah kekhusyu’an kita dalam beribadah. Dengan menguatkan aqidah maka kita dapat mencintai Allah secara benar, mengharapkan-Nya secara benar dan takut pada-Nya secara benar pula. Kita mencintai Allah (Muhabbah) karena sifat-sifat-Nya yang Maha Pengasih dan Penyayang, Maha Lembut, Maha Sabar, Maha Suci dan Maha Adil. Kita juga selalu mengharapkan-Nya (Raja’), karena kita tahu sifat-Nya yang Maha Pengampun, Maha Mengabulkan, Maha Pembalas Jasa, Maha Pemberi Rizki dan Maha Penolong. Kita juga merasa takut (Khauf) untuk melakukan dosa, karena kita tahu sifat-sifat Allah yang Maha Mengetahui, Maha Melihat dan Mendengar, Maha Pembalas, Maha Pembuat Perhitungan dan Maha Menetapkan Hukum.

Rabu, 07 Januari 2015

tugas sosiologi

KENAKALAN REMAJA Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku ini akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Di sebut Remaja, biasanya mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi. Berikut defenisi kenakalan remaja yang saya kutip dari berbagai sumber diantaranya: Kartono yaitu seorang ilmuwan sosiologi dimana dia memaparkan Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Kemudian oleh Santrock yang memaparkan defenisi kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal. Yang jadi pertanyaan sekarang Sejak kapan masalah kenakalan remaja mulai disoroti? Setelah saya browsing saya dapat jawabannya yaitu,Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat. Kenakalan remaja ini ada beberapa contoh saya paparkan disini diantaranya: Penyalahgunaan narkoba Seks bebas Tawuran antara pelajar kriminalisme Selain itu ada beberapa Penyebab terjadinya kenakalan remaja kenakalan remaja bisa disebabkan oleh faktor dari diri mereka sendiri maupun faktor dari luar faktor internal contohnya seperti yang di paparkan di bawah ini 1.Krisis Identitas Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua. 2.Kontrol Diri Yang Lemah Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Kenakalan Remaja Akibat Sex Bebas/ Pergaulan Bebas Dampak dari pergaulan bebas tingginya kasus penyakit human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat pergaulan bebas. Dari hasil pencarian saya di internet salah satu kota yang paling banyak terdampak kenakalan ini yaitu di kota Denpasar dari 633 pelajar sekolah menengah tingkat atas (SLTA) yang baru duduk di kelas II, 155 orang atau 23,4% mempunyai pengalaman hubungan seksual. Mereka terdiri atas putra 27% dan putri 18%. Data statistik nasional mengenai penderita HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 75% terjangkit hilangnya kekebalan daya tubuh pada usia remaja. Sangat banyak yang menyebabkan hal ini biosa terjadi diantaranya, kesenjangan sosial, kemiskinan/ekonomi, lingkungan serta kurangnya identitas diri pada remaja tersebut. Kenakalan Remaja Akibat penyalahgunaan narkoba penyalahgunaan narkoba semakin memprihatinkan.Berdasarkan informasi yang saya dapat dari beberapa sumber baik buku maupun browsing penderita HIV/AIDS di Bali hingga Pebruari 2005 tercatat 623 orang, sebagian besar menyerang usia produktif. Penderita tersebut terdiri atas usia 5-14 tahun satu orang, usia 15-19 tahun 21 orang, usia 20-29 tahun 352 orang, usia 30-39 tahun 185 orang, usia 40-49 tahun 52 orang dan 50 tahun ke atas satu orang. Semakin memprihatinkan penderita HIV/AIDS memberikan gambaran bahwa, cukup banyak permasalahan kesehatan reproduksi yang timbul diantara remaja. Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk memberikan pendidikan, pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini akan berakibat remaja mencari informasi dari luar yang belum tentu kebenaran akan hal sex tersebut. kenakalan remaja dari kriminalisme banyak faktor yang meneyababkan hal ini terjadi pada remaja sekarang ini, diantaranya kesenjangan sosial di masyarakat, status sosial, kurangnya perhatian terhadap anak, serta tidak dapatnya seorang remaja tersebut menemukan identitas dirinya Dengan demikian penulis menyimpulkan, bahwa pergaulan bebas atau hubungan seks itu sangat berbahaya, begitu banyak dampak yang merugikan untuk yang melakukannya, mulai dari penyakit maupun tindak hukum . Oleh karenanya saya menyarankan atau berpendapat perbanyaklah belajar dan beriman ke pada ALLAH untuk menghindari nafsu-nafsu jahat kita untuk melakukan pergaulan bebas yang semakin merajalela ini,karena inin semua sangat merugikan bagi siapapun, Siapa yang mau sakit ? siapa yang mau terkena hukum akibat seks bebas tanpa ikatan yang SAH ?, saya rasa tidak ada yang mau . terutama bagi kaum wanita yang sering terjerumus dalam kasus seks ini. Dan penulis berharap di negara kita tercinta ini dapat berkurang dan menjauhkan pergaulan-pergaulan dari barat (pergaulan bebas) ini demi kemajuan bangsa dan kebangkitan moral-moral generasi selanjutnya

Sabtu, 27 Desember 2014

sosiologi

Kesenjangan Sosial (DAMPAK DARI PERGAULAN BEBAS) Tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat pergaulan bebas.Hasil penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk Denpasar menunjukkan 10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan seksual. Di kota Denpasar dari 633 pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA) yang baru duduk di kelas II, 155 orang atau 23,4% mempunyai pengalaman hubungan seksual. Mereka terdiri atas putra 27% dan putri 18%. Data statistik nasional mengenai penderita HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 75% terjangkit hilangnya kekebalan daya tubuh pada usia remaja. Demikian pula masalah remaja terhadap penyalahgunaan narkoba semakin memprihatinkan.Berdasarkan data penderita HIV/AIDS di Bali hingga Pebruari 2005 tercatat 623 orang, sebagian besar menyerang usia produktif. Penderita tersebut terdiri atas usia 5-14 tahun satu orang, usia 15-19 tahun 21 orang, usia 20-29 tahun 352 orang, usia 30-39 tahun 185 orang, usia 40-49 tahun 52 orang dan 50 tahun ke atas satu orang. Semakin memprihatinkan penderita HIV/AIDS memberikan gambaran bahwa, cukup banyak permasalahan kesehatan reproduksi yang timbul diantara remaja. Oleh sebab itu mengembangan model pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja melalui pendidik (konselor) sebaya menjadi sangat penting. Pelatihan Managemen tersebut diikuti 24 peserta utusan dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali berlangsung selama empat hari. Belum lama ini ada berita seputar tentang keinginan sekelompok masyarakat agar aborsi dilegalkan, dengan dalih menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia. Ini terjadi karena tiap tahunnya peningkatan kasus aborsi di Indonesia kian meningkat, terbukti dengan pemberitaan di media massa atau TV setiap tayangan pasti ada terungkap kasus aborsi. Jika hal ini di legalkan sebgaimana yang terjadi di negara-negara Barat akan berakibat rusaknya tatanan agama, budaya dan adat bangsa. Berarti telah hilang nilai-nilai moral serta norma yang telah lama mendarah daging dalam masyarakat. Jika hal ini dilegal kan akan mendorong terhadap pergaulan bebas yang lebih jauh dalam masyarakat. Orang tidak perlu menikah untuk melakukan hubungan seks. Sedangkan pelepasan tanggung jawab kehamilan bisa diatasi dengan aborsi. Legalisasi aborsi bukan sekedar masalah-masalah kesehatan reproduksi lokal Indonesia, tapi sudah termasuk salah satu pemaksaan gaya hidup kapitalis sekuler yang dipropagandakan PBB melalui ICDP (International Conference on Development and Population) tahun 1994 di Kairo Mesir. Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami ; penderitaan kehilangan harga diri (82%), berteriak-teriak histeris (51%), mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%), ingin bunuh diri (28%), terjerat obat-obat terlarang (41%), dan tidak bisa menikmati hubungan seksual (59%). Aborsi atau abortus berarti penguguran kandungan atau membuang janin dengan sengaja sebelum waktunya, (sebelum dapat lahir secara alamiah). Abortus terbagi dua; Pertama, Abortus spontaneus yaitu abortus yang terjadi secara tidak sengaja. penyebabnya, kandungan lemah, kurangnya daya tahan tubuh akibat aktivitas yang berlebihan, pola makan yang salah dan keracunan. Kedua, Abortus provocatus yaitu aborsi yang disengaja. Disengaja maksudnya adalah bahwa seorang wanita hamil sengaja menggugurkan kandungan/ janinnya baik dengan sendiri atau dengan bantuan orang lain karena tidak menginginkan kehadiran janin tersebut. Risiko Aborsi Aborsi memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan maupun keselamatan hidup seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa seseorang yang melakukan aborsi ia ” tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang “. Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi. Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi berisiko kesehatan dan keselamatan secara fisik dan gangguan psikologis. Dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd; Risiko kesehatan dan keselamatan fisik yang akan dihadapi seorang wanita pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi adalah ; · Kematian mendadak karena pendarahan hebat. · Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal. · Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan. · Rahim yang sobek (Uterine Perforation). · Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya. · Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita), · Kanker indung telur (Ovarian Cancer). · Kanker leher rahim (Cervical Cancer). · Kanker hati (Liver Cancer). · Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya. · Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy). · Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease). · Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis) Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam ” Psychological Reactions Reported After Abortion ” di dalam penerbitan The Post-Abortion Review. Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan pendidikan seks yang baik dan benar. Dan memberikan kepada remaja tersebut penekanan yang cukup berarti dengan cara meyampaikan; jika mau berhubungan seksual, mereka harus siap menanggung segala risikonya yakni hamil dan penyakit kelamin. Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk memberikan pendidikan, pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini akan berakibat remaja mencari informasi dari luar yang belum tentu kebenaran akan hal sex tersebut. Dengan demikian penulis menyimpulkan, bahwa pergaulan bebas atau hubungan seks itu sangat berbahaya, begitu banyak dampak yang merugikan untuk yang melakukannya, mulai dari penyakit maupun tindak hukum . Oleh karenanya saya menyarankan atau berpendapat perbanyaklah belajar dan beriman ke pada ALLAH untuk menghindari nafsu-nafsu jahat kita untuk melakukan pergaulan bebas yang semakin merajalela ini,karena inin semua sangat merugikan bagi siapapun, Siapa yang mau sakit ? siapa yang mau terkena hukum akibat seks bebas tanpa ikatan yang SAH ?, saya rasa tidak ada yang mau . terutama bagi kaum wanita yang sering terjerumus dalam kasus seks ini. Dan penulis berharap di negara kita tercinta ini dapat berkurang dan menjauhkan pergaulan-pergaulan dari barat (pergaulan bebas) ini demi kemajuan bangsa dan kebangkitan moral-moral generasi selanjutnya

Sabtu, 29 November 2014

KEYAKINAN NON TAHUID D I S U S U N Oleh : Zamiat Hoirul Sitompul Nila Riska Tanjung Shinta Widya Ningsih UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN FAKULTAS ILMU SOSISAL DAN POLITIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2014 PENDAHULUAN Sesuai dengan judul makalah kami yaitu Keyakinan Non Tahuid. Kami akan membahas yang berhubungan dengan perbuatan syirik, jenis jenis syirik, serta keyakinan animisme, dinamisme, politeisme SYIRIK ialah perbuatan yang menduakan Allah baik itu dalam sifatnya dan keesaan Allah Swt . Karena itu, barang siapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar. Sebut saja salah satu contoh nya ialah kepercayaan terhadap roh yang mendiami semua benda(animisme). Dimana mereka yang melakukan perbuatan ini percaya bahwa apa yang mereka sembah tersebut dapat memberi perlindungan dan kebahagian bagi mereka. Selain itu juga kami paparkan bebereapa jenis jenis syirik yaitu Syirik Besar dan Syirik Kecil. Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya. Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaiton, atau mengharap sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat. Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah kepada syirik besar. PEMBAHASAN A. PENGERTIAN SYIRIK Definisi Syirik Secara Harfiah/Bahasa, Kata “syirik” berasal dari akar kata syaroka (شرك) yang berarti sekutu, sejawat/partner. Syirik ( الشرك) dalam bahasa Arab mempunyai arti menyertai, seperti ungkapan شَرِكَ/أَشْرَكَ فُلاَنًا فِي الأَمْرِ artinya ia menyertai si Fulan dalam urusan itu. Dalam al-Qur’an Allah berfirman ) وَأَشْرِكْهُ فِي أَمْرِي ( artinya Dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku. (QS. Thaha/20 : 32). Menurut istilah, syirik berarti seseorang menjadikan tandingan bagi Allah dalam hal yang hanya menjadi hak Allah Swt. Menurut Al Ashfahani yaitu seorang pakar dia mengartikan syirik ialah menggabungkan dua kepemilikan atau adanya sesuatu yang dimiliki oleh dua orang atau lebih, baik berupa suatu zat atau sifat. Syirik Menurut Imam Abu Manshur al-Azhariy rahimahullaah Beliau adalah salah satu ulama besar Syafi’iyyah yang terdahulu, beliau mengatakan Syirik adalah engkau menjadikan sekutu / tandingan bagi Allah dalam Rububiyyah-Nya, Mahatinggi Allah dari berbagai macam sekutu dan tandingan. Syirik Menurut Imam as-Sam’aaniy rahimahullaah Beliau adalah ulama besar Syafi’iyyah abad ke-5. Beliau berkata syirik adalah menggabungkan antara dua hal dalam satu makna. Maka yang dimaksud dengan syirik pada Allah adalah menggabungkan antara Allah dan selain-Nya, dalam perkara yang tidak boleh diperuntukkan kecuali hanya bagi Allah saja Syirik Menurut Imam an-Nawawi rahimahullaah Beliau wafat tahun 676-H. Merupakan salah satu ulama Syafi’iyyah yang terbesar dan paling tersohor hingga hari ini. Karya tulis beliau yang paling fenomenal adalah al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, penjelasan kandungan Shahih Muslim. Beliau mengatakan dalam al-Minhaj Syarh Shahih Muslim (2/71, cet.-2 Daar Ihyaa’ at-Turaats, 1392-H) ketika berbicara tentang definisi syirik dia memaparkan syirik ialah peribadatan patung-patung atau selainnya dari kalangan makhluk, sekaligus mengakui Allah sebagai Tuhan. (Syirik model ini) persis seperti kesyirikan kaum kafir Quraisy. Menurut Imam-Imam Syafi’iyyah yang juga Imam kaum muslimin, kesyirikan adalah menyekutukan Allah dalam Rububiyyah dan ‘Uluhiyyah-Nya. Kebanyakan jenis syirik adalah syirik dalam hal Uluhiyyah, yaitu beribadah kepada Allah dan juga kepada selainnya, atau memalingkan sesuatu yang menjadi hak Allah berupa peribadatan kepada selainnya, seperti menyembelih kurban sebagai bentuk pengabdian kepada selain Allah Karena itu, barang siapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar. Allah Swt berfirman Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar. Qs Luqman: 13. Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik kepadanya, jika ia meninggal dunia dalam kemusyrikannya. Allah Subhanahu Swt berfirman. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendakinya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. Qs.an-Nisaa: 48. Surgapun diharamkan atas orang musyrik. Allah Swt berfirman Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan Surga kepadanya, dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun Qs al-Maa'idah: 72 Syirik Menghapuskan Pahala Segala Amal Kebaikan. Allah Swt berfirman, Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan Qs.Al-An'aam: 88. Syirik adalah dosa besar yang paling besar, kezhaliman yang paling zhalim dan kemungkaran yang paling mungkar. seperti yang kami paparkan pada pendahual tadi kami akan membahas jenis jenis syrik diantaranya sebagai berikut kami rangkum : 1. SYIRIK BESAR Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat maupun mudharat. Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya. Syirik Besar Itu Ada Empat Macam. • Syirik Do'a, yaitu di samping dia berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia juga berdo'a kepada selainNya. • Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain Allah Subhanahu wa Ta'ala • Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah • Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan. 2. SYIRIK KECIL. Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah kepada syirik besar. Syirik kecil ada dua macam berikut kami rangkum : • Syirik Zhahir (Nyata), yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya : Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik Qutailah Radhiyallahuma menuturkan bahwa ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi Muhammad Saw dan berkata, Sesungguhnya kamu sekalian melakukan perbuatan syirik. Kamu mengucapkan Atas kehendak Allah dan kehendakmu dan mengucapkan Demi Ka'bah Maka Nabi Muhammad Saw memerintahkan para Shahabat apabila hendak bersumpah supaya mengucapkan, Demi Allah Pemilik Ka'bah dan mengucapkan Atas kehendak Allah. • Syirik Khafi (Tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya /ingin dipuji orang dan sum'ah /ingin didengar orang. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda. Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil. Mereka para Sahahabat bertanya ,Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah? Nabi Muhammad Saw menjawab syirik kecil yaitu riya. (Foote Note) 1. Lihat Aqiidatut Tauhiid (hal. 74-80) oleh Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan. 2. HR. Al-Bukhari (no. 25) dan Muslim (no. 22), dari Shahabat Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhuma. 3. Lihat QS. Al-Ankabut: 65. 4. Lihat QS. Huud: 15-16. 5. Lihat QS. At-Taubah: 31. 6. Lihat QS. Al-Baqarah: 165. 7. HR. At-Tirmidzi (no. 1535) dan al-Hakim (I/18, IV/297), Ahmad (II/34, 69, 86) dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhuma. Al-Hakim berkata: Hadits ini shahih menurut syarat al-Bukhari dan Muslim. Dan disepakati oleh adz-Dzahabi. 8. Lihat HR. An-Nasa'i (VII/6) dan Amalul Yaum wal Lailah no. 992, al-Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah berkata dalam al-Ishaabah (IV/389): 'Hadits ini shahih, dari Qutailah Radhiyallahu 'anhuma, wanita dari Juhainah Radhiyallahu anha. Lihat Fat-hul Majiid Syarh Kitabit Tauhid (bab 41 dan 43), lihat juga di Silsilah al-Ahaadits as-Shahiihah (no. 2042). 9. Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla dalam surat at-Takwir: 29. 10. HR. Ahmad (V/428-429) dari Shahabat Mahmud bin Labid Radhiyallahu 'anhu. Berkata Imam al-Haitsami di dalam Majma'uz Zawaa'ij (I/102): "Rawi-rawinya shahih". Dan diriwayatkan juga oleh ath-Thabrani dalam Mu'jamul Kabiir (no. 4301), dari Shahabat Rafi bin Khadiij Radhiyallahu 'anhu. Imam al-Haitsami dalam Majma'uz Zawaa-ij (X/222) berkata: "Rawi-rawinya shahih" Dan hadits ini dihasankan oleh Ibnu Hajar al-Atsqalani dalam Bulughul Maram. Dishahihkan juga oleh Syaikh Ahmad Muham-mad Syakir dalam tahqiq Musnad Imam Ahmad (no. 23521 dan 23526). Referensi • dikutip dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa, Po Box 264 Bogor 16001, Cetakan Pertama Jumadil Akhir 1425H/Agustus 2004M http://id.wikipedia.org/wiki/Syirik PENGERTIAN SYIRIK Menurut bahasa: Syirik adalah sebuah kata yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang terjadi antara dua orang atau lebih. Menurut istilah syar’i: Syirik kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa maksudnya menjadikan sekutu bagi Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa, baik dalam rububiyahnya ataupun uluhiyahnya, tetapi istilah syirik lebih sering digunakan untuk syirik dalam uluhiyahnya. Atau: menyamakan selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dengan Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dalam hal-hal yang menjadi hak Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa. HUKUM SYIRIK Syirik adalah larangan Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa yang paling besar. Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman dalam surat An Nisaa` ayat 36: وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.” Syirik juga merupakan perbuatan haram yang pertama (harus ditinggalkan). Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman dalam surat Al An’aam ayat 151: قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلاَّ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَلاَ تَقْتُلُوا أَوْلادَكُمْ مِنْ إِمْلاَقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ وَلاَ تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَلاَ تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ PENGGUNAKAN KATA SYIRIK Jika anda mendapat istilah syirik dalam buku aqidah maka maksudnya bisa berarti syirik akbar atau syirik ashghar. Maka anda jangan menghina orang-orang yang mendakwahkan tauhid bahwa mereka selalu menghukumi segala sesuatu dengan syirik. Fahamilah setiap ungkapan pada tempatnya yang tepat. Oleh karena itu anda perlu mengetahui bahwa syirik dalam pengertian syar’I digunakan untuk tiga makna: 1. Menyakini ada sekutu bagi Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dalam kekuasaan, rububiyah, mencipta, memberi rizqi dan mengatur alam. Siapa yang meyakini bahwa ada orang yang mengatur alam ini dan mengatur seluruh urusannya, maka ia telah menyekutukan Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dalam rububiyah dan telah kafir kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa. Dalil-dalil (argumen-argumen) yang menunjukkan bathilnya keyakinan akan adanya dzat lain selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa yang memiliki hak rububiyah sangat banyak dan begitu jelas, baik dalil yang bisa kita saksikan dari alam ini maupun dalil sam’i (al Qur`an dan as Sunnah). Diantaranya firman Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dalam surat Saba` ayat 22: قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ لا يَمْلِكُونَ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فِي السَّمَوَاتِ وَلاَ فِي الأَْرْضِ وَمَا لَهُمْ فِيهِمَا مِنْ شِرْكٍ وَمَا لَهُ مِنْهُمْ مِنْ ظَهِيرٍ Katakanlah: “Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya”. Syirik jenis ini tidak terjadi pada semua orang kafir di zaman Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Sebagian mereka meyakini bahwa Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa adalah pencipta dan pengatur alam. Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman: وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَْرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah”, maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). (QS Al Ankabut: 61) وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَحْيَا بِهِ الأَْرْضَ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لاَ يَعْقِلُونَ “Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah". Katakanlah: "Segala puji bagi Allah", tetapi kebanyakan mereka tidak memahami (nya).” (QS Al Ankabut: 63) 2. Meyakini adanya zat selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa yang bisa memberikan manfaat atau madlarat, dzat ini merupakan perantara antara Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dan makhluk, maka sebahagian jenis ibadah ditujukan padanya. Inilah yang dinamakan syirik dalam uluhiyyah. Syirik inilah yang banyak dilakukan oleh orang-orang kafir Quraisy. Mereka mengatakan tentang sembahan mereka مَا نَعْبُدُهُمْ إِلاَّ لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى (mereka berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. (QS Az Zumar: 3) Inilah keyakinan yang tersebar di kalangan mereka, sebagaimana friman Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dalam surat Ghafir ayat 12: ذَلِكُمْ بِأَنَّهُ إِذَا دُعِيَ اللَّهُ وَحْدَهُ كَفَرْتُمْ وَإِنْ يُشْرَكْ بِهِ تُؤْمِنُوا فَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ “Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja yang disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan, maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa menceritakan keadaan mereka dalam surat Shaad: 4-5 وَعَجِبُوا أَنْ جَاءَهُمْ مُنْذِرٌ مِنْهُمْ وَقَالَ الْكَافِرُونَ هَذَا سَاحِرٌ كَذَّابٌ () أَجَعَلَ الآْلِهَةَ إِلَهًا وَاحِدًا إِنَّ هَذَا لَشَيْءٌ عُجَابٌ Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata: "Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta”. Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan. Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa menceritakan bahawa tauhid kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dan meninggalkan syirik adalah sebab diutusnya para rasul. Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman dalam surat Ar Ra`d ayat 36: قُلْ إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ وَلَا أُشْرِكَ بِهِ إِلَيْهِ أَدْعُو وَإِلَيْهِ مَآبِ “Katakanlah: “Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan sesuatupun dengan Dia. Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali”. Syirik akan merosak dan menghapus semua amal dan hal ini berlaku pada seluruh umat. Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman dalam surat Az Zumar ayat 65: وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” Oleh karena itu Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa memerintahkan (hamba-hamba Nya) untuk beribadah kepada Nya dan melarang menyekutukan (syirik kepada) Nya dalam banyak ayat: وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.” (QS An Nisaa` ayat 36) وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولاً أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, (QS An Nahl ayat 36) أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَابَنِي ءَادَمَ أَنْ لاَ تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ () وَأَنِ اعْبُدُونِي هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ “Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”. dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.” (QS Yasiin ayat 60-61) 3. Mempertimbangkan (dapat perhatian, pujian dan lain-lain) dari selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dalam perkataan maupun perbuatan. Adapun mempertimbangkan perhatian atau pujian dalam perbuatan seperti riya yang dilakukan oleh orang yang rajin ibadah, misalnya ketika shalat, ia panjangkan berdiri, ruku’ dan sujudnya kemudian ia tampakkan kekhusyu’annya di hadapan orang banyak, ketika ia puasa, ia tampakkan bahwa dirinya sedang puasa, misalnya dengan mengatakan: “Apa anda tidak tahu bahwa hari ini Senin (atau Kamis) ?” “Apa anda tidak puasa ?” Atau ia katakan: “Hari ini saya undang anda untuk berbuka puasa bersama ?” Demikian pula haji dan jihad. Ia pergi haji dan jihad tetapi tujuannya riya`. Riyanya orang-orang yang cinta dunia seperti orang yang angkuh dan sombong ketika berjalan, memalingkan mukanya atau menggerakkan kendaraannya dengan gerakan khusus. Riya` dengan teman atau orang yang berkunjung ke rumahnya, seperti orang yang memaksakan diri meminta seorang ‘alim atau seorang yang dikenal ahli ibadah untuk datang ke rumahnya agar dikatakan bahwa fulan telah mengunjungi rumahnya, atau sebaliknya ia kunjungi mereka (orang-orang ‘alim dan ahli ibadah) agar dikatakan bahwa kami telah mengunjungi fulan atau kami telah bertemu dengan ‘alim fulan dan yang lainnya. Sedang riya dengan perkata yang dilakukan oleh orang-orang ahli agama seperti orang yang memberikan nasehat di majlis-majlis, kemudian ia menghafal hadits-hadits dan atsar-atsar khusus untuk acara-acara tertentu agar bisa berbicara dan debat dengan orang-orang, sehingga tampak di hadapan mereka bahwa ia memiliki pengetahuan tentang hal-hal tersebut, tampak di hadapan mereka bahwa ia memiliki ilmu yang kuat dan perhatian yang besar terhadap keadaan ulama-ulama salaf, tetapi ketika kita lihat di rumahnya bersama keluarganya, ia adalah orang jauh dari keadaan tersebut. Contoh lain adalah menggerak-gerakkan kedua bibir untuk berdzikir di hadapan orang banyak dan menampakkan kemarahan terhadap kemunkaran di hadapan orang, tetapi ketika ia berada di rumah ia tidak mengingkari atau lalai melakukan hal tersebut. Semua perbuatan ini mengurangi kesempurnaan tauhid dan ikhlas. Sangat banyak dalil-dalil yang menunjukkan tercelanya perbuatan ini, diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Sa’id al Khudri, ia berkata: Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: ألا أخبركم بما هو أخوف عليكم عندي من المسيح الدجال ؟ قال: قلنا: بلى, قال: الشرك الخفي أن يقوم الرجل يصلي فيزين صلاته لما يرى من نظر رجل. “Maukah kalian saya beritahu tentang perbuatan yang bagi saya itu lebih saya takuti daripada Al Masih Ad Dajjal? Kami katakan: Ya,” Ia berkata: “Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Syirik khafiyy (yang tersembunyi) yaitu seseorang mengerjakan shalat kemudian ia perbaiki shalatnya karena ia mengetahui ada orang yang melihatnya.” (Menurut Syaikh Al Albani rahimahullah hadits ini hasan. Shahih Sunan Ibni Majah 2/310 hadits no 3389). Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam juga bersabda: من سمع سمع الله به ومن راءى راءى الله به “Siapa yang memperdengarkan amalnya maka Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa akan memperdengarkan (aibnya) dan siapa yang riya` maka Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa akan akan menampakkan (aibnya pada hari Qiamat.” MACAM-MACAM SYIRIK Para ulama berbeda pendapat dalam mengungkapkan pembagian syirik meski intinya tidak terlepas dari tiga penggunaan kata syirik yang telah dibahas di atas. Namun pembagian yang merangkum semuanya bisa kita katakan bahwa syirik terbagi menjadi dua: 1. Syirik Akbar. Syirik ini terbagi menjadi dua: 1) Syirik yang berkaitan dengan dzat Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa atau syirik dalam rububiyah Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa. Syirik ini terbagi lagi menjadi dua: (1) Syirik dalam ta’thil, seperti syirik yang dilakukan oleh Fir’aun dan orang-orang atheis. (2) Syirik yang dilakukan oleh orang yang menjadikan sembahan lain selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa tetapi tidak menafikan asma (nama-nama), sifat-sifat dan rububiyah Nya, seperti syirik yang dilakukan oleh orang-orang Nashrani yang menjadikan Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa sebagai salah satu dari tiga Tuhan (trinitas). 2) Syirik yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa atau syirik dalam uluhiyyah. Syirik ini ada empat jenis: (1) Syirik dalam berdo’a; yaitu berdo’a kepada selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa. (2) Syirik dalam niat, keinginan dan kehendak. Beramal karena ditujukan kepada selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa menyebabkan pahalanya hilang. (3) Syirik dalam keta’atan; yaitu seorang hamba taat kepada makhluk dalam perbuatan ma’shiyat kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa. (4) Syirik dalam mahabbah; yaitu seorang hamba mencintai makhluk seperti cintanya kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa. 2. Syirik Ashghar. Syirik Ashghar terbagi menjadi dua: 1) Yang Zhahir (tampak); - mengerjakan amal dengan riya`. Melakukan perbuatan untuk selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa yang zhahir (tampak)nya untuk Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa, tetapi dalam hatinya tidak ikhlas karena Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa. - dengan ucapan, seperti bersumpah dengan selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa, perkataan: Ma Syaa Allah wa Syi`ta. 2) Yang Khafiyy (samar); Yaitu sesuatu yang kadang-kadang, terjadi dalam perkataan atau perbuatan manusia tanpa ia sadari bahwa itu adalah syirik. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Ibnu Abbas -radliyallaahu 'anhuma- bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: الشرك فى أمتي أخفى من دبيب النمل على الصفا “Syirik bagi umatku lebih halus (samar) dari pada barjalannya semut di atas batu yang licin (hitam).” (Hadits ini dishahihkan oleh Syekh Al Albani dalam Shahih Al Jami’ Ash Shaghir, hadits no 3730 dan 3731) Karena begitu halusnya syirik ini sehingga para sahabat bertanya pada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bagaimana caranya terhindar dari syirik ini? Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: Katakanlah (Bacalah) oleh kalian semua اللهم إنا نعوذبك من أن نشرك بك شيئا نعلمه ونستغفرك لما لا نعلمه “Ya Allah, kami berlindung kepada Mu dari perbuatan (kami) menyekutukan Mu dengan sesuatu yang kami ketahui dan kami memohon ampunan kepada Mu dari sesuatu yang tidak kami ketahui.” Pengertian Syirik Syirk ( الشرك/الإِشْرَاك) dalam bahasa Arab mempunyai arti menyertai, seperti ungkapan شَرِكَ/أَشْرَكَ فُلاَنًا فِي الأَمْرِ artinya ia menyertai si Fulan dalam urusan itu. Dalam al-Qur’an Allah berfirman : ) وَأَشْرِكْهُ فِي أَمْرِي ( artinya : Dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku. (QS. Thaha/20 : 32). Menurut istilah, syirik berarti seseorang menjadikan tandingan bagi Allah dalam hal yang hanya menjadi hak Allah SWT. Syirik merupakan dosa yang paling besar sebagaimana sabda Rasulullah saw. : عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ ؟ قَالَ : " أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ ... " (رواه البخاري و مسلم ) Dari Abdullah ia berkata : Saya telah bertanya kepada Rasulullah saw. dosa apakah yang lebih besar menurut Allah ? Beliau menjawab : “ Engkau menjadikan sekutu bagi Allah padahal Dial ah yang menciptakanmu…” (HR. Bukhari dan Muslim ) Sebab-Sebab Syirk Di antara faktor yang menyebabkan timbulnya syirik adalah sebagai berikut : 1. Mengagumi dan mengagungkan sesuatu Secara fitrah manusia suka mengagumi kepahlawanan, sesuatu yang agung dan luar biasa. Dari rasa kagum ini muncul keinginan untuk mengagungkan. Pada dasarnya mengagumi dan mengagungkan sesuatu itu bukanlah suatu cacat dan tidak membahayakan keimanan. Bahkan dalam beberapa hal mengagumi dan mengagungkan atau menghormati itu diperintahkan, seperti mengagumi dan mengagungkan atau menghormati kedua orang tua, mengagungkan Rasulullah saw. dan mengagungkan ulama. Namun penyimpangan akan terjadi manakala mengagungkan itu dilakukan secara berlebih-lebihan yang membawa kepada kultus, yaitu memberikan sebagian sifat-sifat yang hanya dimiliki Allah kepada makhluk. Dari penyimpangan inilah banyak timbul kemusyrikan dalam sejarah umat manusia. Sebagai contoh kaum Nabi Nuh as. mempunyai beberapa patung berhala yang mereka jadikan tuhan yang disembah, seperti Yaghuts, Ya'uq dan Nasr. Yaghuts, Ya'uq dan Nasr ini dulunya nama orang-orang sholeh yang hidup di antara zaman nabi Adam dan nabi Nuh. Mereka punya para pengikut yang meneladani kehidupan mereka. Setelah mereka wafat, para pengikutnya itu berkata : Seandainya mereka kita gambar atau kita bikin patung, tentu kita akan lebih khusyu' dalam beribadah jika kita ingat mereka. Lalu para pengikut itupun membuat gambar atau patung orang-orang shaleh tersebut. Ketika para pengikut itu meninggal dunia, datanglah generasi berikutnya. Kepada generasi ini, Iblis membisikkan dengan mengatakan : Orang-orang tua kamu dulu menyembah mereka dan meminta hujan kepada mereka. Akhirnya merekapun menyembah gambar-gambar atau patunpatung yang dibikin orang-orang tua mereka. Dalam hal ini Allah berfirman : قَالَ نُوحٌ رَبِّ إِنَّهُمْ عَصَوْنِي وَاتَّبَعُوا مَنْ لَمْ يَزِدْهُ مَالُهُ وَوَلَدُهُ إِلَّا خَسَارًا (21) وَمَكَرُوا مَكْرًا كُبَّارًا (22) وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آَلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا (23) Nuh berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah mendurhakai-ku, dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka, dan melakukan tipu-daya yang amat besar". Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwaa`, yaghuts, ya`uq dan nasr". (QS. Nuh/71 : 21-23) 2. Cenderung mengimani yang konkrit dan lalai mengimani yang abstrak Dalam diri manusia terdapat dua kecenderungan fitrah yang sempurna. Pertama, kecenderungan mengimani yang bersifat nyata atau konkrit, yakni yang dapat ditangkap oleh indera baik penglihatan, pendengaran, ciuman, rasa atau sentuhan. Kedua, kecenderungan mengimani yang ghaib, yakni yang tidak tertangkap oleh indera. Kalau kecenderungan pertama di atas selain dimiliki oleh manusia, juga oleh makhluk lain, namun kecenderungan kedua khusus dimiliki oleh manusia. Inilah karunia, kemuliaan dan sekaligus keistimewaan yang diberikan Allah kepada manusia yang tidak diberikan kepada makhluk lain. Namun fitrah manusia yang mempunyai kecenderungan untuk mengimani yang ghaib ini sedikit demi sedikit akan pudar jika tidak diperhatikan dan diberikan santapan yang baik berupa dzikir kepada Allah dan taqarrub kepada-Nya melalui amal shaleh. Dengan demikian manusia mulai lalai mengimani yang ghaib dan sedikit demi sedikit cenderung hanya mengimani yang bersifat nyata. Pada tahap pertama dari kelalaian ini, seorang musyrik tidak mengingkari adanya Allah, tapi ia mencari bentuk nyata yang menurut khayalannya bisa ditambahkan sebagian sifat-sifat Allah seperti memberikan manfaat dan bahaya, mengetahui yang ghaib, mengendalikan urusan bersama-sama dengan Allah. Sekalipun ia mengetahui bahwa Allah adalah Pencipta, tidak ada satu makhlukpun yang menyamainya, namun ia mengklaim bahwa seseorang ( Nabi, wali Allah, atau orang shalih), malaikat, jin, atau berhala mampu memberikan manfaat atau bahaya, mengabulkan permohonan, melapangkan rezeki bagi yang dikehendakinya, mengetahui yang ghaib dan menyampaikannya kepada orang yang mampu menerimanya. Contoh bentuk di atas adalah orang-orang Arab jahiliyah, mereka mengetahui bahwa Allah itu ada dan sebagai Pencipta, namun mereka menyekutukan Allah dengan jin, malaikat, berhala yang mereka sembah, mereka menyangka bahwa sembahan-sembahan itu dapat mendekatkan diri kepada Allah. Begitu juga orang-orang Yahudi dan Nasrani yang mengklaim bahwa Uzair dan Isa bin Maryam adalah anak Allah. Dan pada tahap akhir, kelalaian di atas dapat membawa seseorang untuk mengingkari adanya Allah. Hal ini seperti yang terjadi pada orang-orang Mesir Kuno pada zaman Fir’aun yang mengklaim bahwa dewa Ra adalah sebagai pencipta, pemberi rezeki, yang menghidupkan dan mematikan, dan yang membangkitkan dan menghisab manusia pada hari kiamat. Begitu juga kepercayaan orang-orang Majusi yang mengatakan bahwa Ahura Mazda adalah Allah. Sama dengan itu juga orang-orang Nasrani yang mengatakan bahwa Isa bin Maryam adalah Allah. Juga orang-orang Yahudi yang berkata kepada nabi Musa bahwa nereka tidak beriman kepada beliau sebelum melihat Allah secara terang-terangan. Mereka juga menyembah anak sapi dan menjadikannya sebagai tuhan. 3. Dikuasai nafsu Di antara penyakit yang meninmpa fitrah manusia dan membawa kepada kemusyrikan ialah selalu mengikuti kehendak hawa nafsu. Hal ini karena ketika fitrah manusia bersih dan lurus, ia akan menerima segala ajaran Allah denga ridha, dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakannya sebagai bentuk penghambaan kepada Allah dan mengharapkan ridha-Nya. Namun ketika seseorang dapat dikalahkan hawa nafsunya, maka iapun merasa sempit untuk menerima dan melaksanakan ajaran-ajaran Allah dan lebih cenderung untuk mengikuti hawa nafsunya. Mereka cenderung menolak pedoman ajaran-ajaran yang bersumber dari Allah sekalipun hati kecil mereka mengakuinya bahwa itu adalah benar. Karena kalau mereka mengakui, mereka harus melaksanakan ajaran-ajaran Allah itu, sedangkan mereka tidak suka melaksanakannya, karena hawa nafsu menguasai mereka sehingga mereka merasa berat melaksanakannya. Oleh karena itu mereka mengingkari bahwa ajaran Allah itu benar, dan membuat ajaran atau aturan yang tidak ditentukan Allah, kemudian mereka mengklaim atau mengaku bahwa ajaran yang mereka buat itu adalah ajaran yang benar, dan lebih tepat untuk diikuti dari pada ajaran atau hukum yang ditetapkan Allah. Dengan demikian mereka jatuh pada bentuk syirik taat dan mengikuti. Dalam hal ini Allah berfirman : فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَاءَهُمْ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu), ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al-Qashash/28 : 50) 4. Sombong dalam beribadah kepada Allah Sombong juga merupakan penyakit yang dapat menimpa fitrah manusia sehingga ia menyimpang dari bentuknya yang lurus dan menjatuhkannya dalam kemusyrikan. Sombong ada beberapa derajat, dimulai dari menganggap remeh terhadap manusia dan berakhir dengan tidak mau beribadah kepada Allah. Pada umumnya sifat sombong terdapat pada jiwa orang yang berhasil memperoleh kesenangan kehidupan dunia, seperti harta, jabatan, kekuasaan, ilmu pengetahuan dan semacamnya. Namun sifat sombong bisa juga menimpa setiap jiwa yang sakit sekalipun dari kalangan orang yang paling rendah. Al-Qur’an menjelaskan kepada kita bahwa kesombongan dapat menyebabkan kufur dan syirik, sebagaimana dalam kisah Namrudz : أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِي حَاجَّ إِبْرَاهِيمَ فِي رَبِّهِ أَنْ آَتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّيَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا أُحْيِي وَأُمِيتُ قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) Karena Allah Telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, Maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al-Baqarah/2 : 258) Tentang kisah Fir’aun, Allah berfirman : اذْهَبْ إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى (17) فَقُلْ هَلْ لَكَ إِلَى أَنْ تَزَكَّى (18) وَأَهْدِيَكَ إِلَى رَبِّكَ فَتَخْشَى (19) فَأَرَاهُ الْآَيَةَ الْكُبْرَى (20) فَكَذَّبَ وَعَصَى (21) ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَى (22) فَحَشَرَ فَنَادَى (23) فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَى (24) فَأَخَذَهُ اللَّهُ نَكَالَ الْآَخِرَةِ وَالْأُولَى (25) (17) "Pergilah kamu kepada Fir'aun, Sesungguhnya dia Telah melampaui batas, (18) Dan Katakanlah (kepada Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)". (19) Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?" (20) Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. (21) Tetapi Fir´aun mendustakan dan mendurhakai. (22) Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa). (23) Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya. (24) (seraya) berkata:"Akulah Tuhanmu yang paling tinggi". (25) Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. (QS. An-Nazi’at/79: 17-25) Al-Qur’an juga menjelaskan bahwa kesombongan merupakan fenomena umum : إِنَّ الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آَيَاتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ إِنْ فِي صُدُورِهِمْ إِلَّا كِبْرٌ مَا هُمْ بِبَالِغِيهِ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ Sesungguhhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, Maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya dia Maha mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Ghafir/40 : 56) 5. Adanya para penguasa yang memperbudak manusia untuk kepentingan mereka sendiri. Di antara penyebab syirik yang terpenting dalam sejarah kehidupan manusia adalah adanya para penguasa diktator atau penguasa yang berbuat sewenang-wenang (thaghut), yang ingin memperbudak dan menundukkan manusia untuk kepentingan dan hawa nafsu mereka sendiri. Dengan demikian mereka menolak untuk berhukum dengan hukum dan aturan Allah. Merekapun membuat hukum dan aturan sendiri yang tidak disyari'atkan Allah, sehingga mereka menentukan halal dan haram sesuai dengan keinginan dan kehendak hawa nafsu mereka. Kemudian hukum dan aturan yang mereka buat itu dipaksakan kepada manusia karena kekuasaan yang mereka miliki. Para penguasa tersebut ketika mereka membuat aturan dan hukum yang dipaksakan untuk dilaksanakan rakyatnya, pada kenyataannya mereka menjadikan diri mereka sebagai tuhan-tuhan yang disembah selain Allah; karena hanya Allah lah yang berhak menentukan hukum dan aturan, di mana hanya Allah lah yang menciptakan dan hanya Dia yang Maha Mengetahui. Jadi Allah SWT. dengan penciptaan dan pengendalian-Nya terhadap seluruh makhluk, dan dengan ilmu-Nya yang sempurna terhadap segala sesuatu adalah yang paling berhak mengatakan ini halal dan itu haram, ini baik dan itu tidak baik, ini boleh dan itu tidak boleh. Jika ada seseorang yang mengaku bahwa dirinya mempunyai hak untuk menentukan halal dan haram, boleh dan tidak boleh, maka berarti telah menjadikan dirinya sebagai sekutu Allah, bahkan telah menjadikan dirinya sebagai tuhan selain Allah. Dan orang yang mengikutinya dalam hal itu berarti ia telah mempersekutukannya dalam beribadah bersama Allah, atau menyekutukannya selain Allah. Para penguasa yang disebut al-Qur'an dengan " al-mala' " atau para para pemuka inilah yang pertama kali mendustakan para rasul seperti para pembesar dari kaum nabi Hud sebagaimana disebutkan dalam surat al-A'raf : 65-66 : وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلَا تَتَّقُونَ (65) قَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ إِنَّا لَنَرَاكَ فِي سَفَاهَةٍ وَإِنَّا لَنَظُنُّكَ مِنَ الْكَاذِبِينَ (66) Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum `Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?" Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami benar-benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang berdusta". (QS. Al-A’rof/7 : 65-66) Jenis-Jenis Syirik Syirik mempunyai tiga jenis : 1. Syirik Besar 2. Syirik Kecil 3. Syirik Tersembunyi Syirik Besar adalah bahwa seseorang menjadikan sekutu selain Allah yang ia sembah dan taati sama seperti ia menyembah dan mentaati Allah. Atau seperti yang disebutkan dalam pengertian di atas, yaitu seseorang menjadikan tandingan bagi Allah dalam hal yang hanya menjadi hak Allah SWT. Syirik Kecil adalah bahwa menyamakan sesuatu selain Allah dengan Allah dalam bentuk perkatan atau perbuatan. Syirik dalam bentuk amal adalah riya. Sedang dalam bentuk perkatan lisan adalah lafaz-lafaz yang mengandung makna menyamakan Allah dengan sesuatu yang lain. Misalnya, ia mengatakan: "Apa yang dikehendaki Allah dan aku kehendaki." Atau: "Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau mau." Atau:"Abdul Harits" ( Hamba Sang Pembajak Tanah ) dan semacamnya. Syirik Tersembunyi adalah syirik yang tersembunyi dalam hakikat kehendak hati, ucapan lisan, berupa penyerupaan antara Allah dengan makhluk. Rasulullah saw. : عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " إِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سُخْطِ اللَّهِ لَا يَرَى بِهَا بَأْسًا فَيَهْوِي بِهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ سَبْعِينَ خَرِيفًا " . (رواه ابن ماجه) "Sesungguhnya, terkadang seseorang mungkin mengucapkan suatu perkataan yang membuat Allah murka, yang ia tidak melihatnya itu berbahaya, padahal perkataannya itu mengantarkannya ke neraka selama tujuh puluh musim semi." (HR. Ibnu Majah) Syirik Tersembunyi sebenarnya dapat digolongkan ke dalam syirik kecil. Sehingga syirik dapat dibagi menjadi dua jenis; syirik besar yang terkait dengan keyakinan hati, dan syirik kecil yang terkait dengan perbuatan, perkataan lisan dan motivasi hati yang tersembunyi. Nampaknya pembagian syirik menjadi tiga jenis dimana syirik tersembunyi merupakan bagian ketiganya, didasarkan pada kenyataan bahwa syirik tersembunyi bisa berubah menjadi syirik besar dan syirik kecil. Kesubliman dan kesamaran itu menuntut kehati-hatian yang tinggi, agar jangan sampai syirik besar dianggap syirik kecil, atau sebaliknya. Atas dasar itu, syirik tersembunyi dapat didefinisikan sebagai syirik yang berada antara syirik besar dan syirik kecil. Inilah definisi yang agaknya paling tepat. Berdasarkan penjelasan terlebih dahulu, maka perbedaan antara syirik besar dengan syirik kecil dapat diringkas sebagai berikut : Pertama, syirik besar menyebabkan pelakunya keluar dari Islam sedang syirik kecil tidak menyebabkan pelakunya keluar dari Islam. Kedua, syirik besar membatalkan seluruh amal pelakunya, sedang syirik kecil hanya membatalkan amal yang dicampuri syirik kecil sejak awal amal itu dikerjakan atau mendominasi seluruh proses pengerjaan amal tersebut. Ketiga, syirik besar menyebabkan pelakunya kekal dalam neraka, sedang syrik kecil tidak menyebabkan kekekalan dalam neraka. Syirik kecil mempunyai dua kemungkinan : mengharuskan pelakunya masuk neraka atau tergantung kepada kehendak Allah, diampuni atau tetap dimasukkan ke dalam neraka. Keempat, syirik besar menyebabkan darah dan harta pelakunya menjadi halal, sedang syirik kecil tidak demikian, pelakunya tetap dianggap muslim tetapi memiliki keimanan yang kurang dan dianggap fasiq dalam beragama. Kelima, syirik besar dan syirik kecil sama-sama mendapatkan ancaman siksaan dari Allah dan bahwa keduanya merupakan dosa paling besar di antara seluruh dosa besar yang terbesar. Keenam, syirik besar tidak dapat diampuni Allah sedang syirik kecil masih dapat diampuni Allah. Oleh karena itu, dalam penjelasan macam-macam syirik ini, hanya akan dibahas dua macam syirik saja, yaitu syirik besar dan syirik kecil. 1. Syirik Besar Syirik besar adalah : sesorang menjadikan sekutu selain Allah yang ia sembah dan taati sama seperti ia menyembah dan mentaati Allah. Syirik besar tidak akan diampuni Allah, bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam, dan menjadikannya kekal dalam neraka jika ia meningal dunia dan belum bertaubat dari padanya. Syirik besar ada enam macam : a. Syirik do’a : Yaitu berdo’a kepada selain Allah sama seperti berdo’a kepada Allah, baik sebagai permohonan maupun sebagai ibadah. Firman Allah : وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. Ghafir/40 : 60) وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُونَ (5) وَإِذَا حُشِرَ النَّاسُ كَانُوا لَهُمْ أَعْدَاءً وَكَانُوا بِعِبَادَتِهِمْ كَافِرِينَ (6) Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka. (QS. Al-Ahqaf/46 : 5-6) b. Syirik niat, motivasi dan tujuan : Yaitu bahwa seorang hamba melakukan suatu pekerjaan dengan niat, motivasi dan tujuan mutlak selain Allah. Firman Allah : مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ (15) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآَخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (16) Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan Sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang Telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang Telah mereka kerjakan. (QS. Hud/11 : 15-16) قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (162) لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ (163) Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan Aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (QS. Al-An’am/6 : 162-163) c. Syirik ketaatan : Yaitu mentaati syari’at dan hukum selain Allah yang bertentangan dengan syari’at dan hukum Allah. Firman Allah : أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ وَلَوْلَا كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka Telah dibinasakan. dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih. (QS. Asy-Syura’/42 : 21) اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, padahal mereka Hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS. At-Taubah/9 : 31) Maksud mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah adalah mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau mengharamkan yang halal. d. Syirik mahabbah (kecintaan) : Yaitu seseorang mencintai sesuatu selain Allah sama dengan cintanya kepada Allah, lebih banyak, atau lebih sedikit; kecintaan yang bisa menimbulkan kepasrahan dan ketundukan. Firman Allah : وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (QS. Al-Baqarah/2:165) قُلْ إِنْ كَانَ آَبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. At-Taubah/9 : 24) e. Syirik takut : Yaitu rasa takut yang timbul dari asumsi atau keyakinan akan terjadinya suatu mudharat. Yang dimaksud dengan rasa takut di sini adalah puncak, ujung dan penghabisannya yang tidak boleh diberikan kecuali hanya kepada Allah. Firman Allah : إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaku, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (QS. Ali Imran/3 : 175) f. Syirik tawakkal : Yaitu menyerahkan urusan sepenuhnya kepada selain Allah dan bergantung kepadanya dalam memperoleh suatu keinginan. Sebab menggantungkan dan penyerahan diri sepenuhnya harus diberikan hanya kepada Allah; karena hanya Allah-lah yang menghidupkan dan mematikan, memberikan manfaat dan mudharat. Oleh karena itu tawakkal merupakan salah satu bentuk ibadah, memberikannya kepada selain Allah adalah syirik. Firman Allah : وَمَا لَنَا أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى اللَّهِ وَقَدْ هَدَانَا سُبُلَنَا وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَى مَا آَذَيْتُمُونَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ Mengapa kami tidak akan bertawakkal kepada Allah padahal dia Telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. dan Hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu, berserah diri". (QS. Ibrahim/14 : 12) 2. Syirik Kecil Syirik kecil adalah menyamakan sesuatu selain Allah dengan Allah dalam bentuk perkataan dan perbuatan. Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari Islam, tetapi mengurangi kesempurnaan tauhid, termasuk dosa besar dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar. Syirik kecil ada tiga macam : a. Qauly (perkataan) : Yaitu syirik yang diucapkan dengan lisan, seperti bersumpah dengan selain Allah, mengucapkan : “Apa yang dikehendaki Allah dan aku”, “Hakim segala Hakim”, mengucapkan penghambaan kepada selain Allah seperti : “Abdun Naby” (hamba nabi, “AbdurRasul “ (hamba rasul). b. Fi’ly (perbuatan) : Seperti meramal dan mendatangi dukun serta mempercayai ucapannya, berusaha menemukan pencuri dan semacamnya dengan bantuan dukun. Juga termasuk mempercayai astrolog dan paranormal. c. Qalby (dalam hati) : Seperti riya’ (senang dilihat dalam beribadah), sum’ah (senang didengar dalam beribadah), dan mengharapkan dunia dalam berbagai amalnya. Setiap jenis Syirik kecil dapat berubah menjadi syirik besar jika disertai dengan keyakinan hati, atau syirik kecil melandasi amalnya atau mendominasinya. Disertai dengan keyakinan hati misalnya dengan bersumpah kepada selain Allah dengan tingkat pengagungan yang sama dengan pengagungan kepada Allah. Sedangkan syirik kecil melandasi amal atau mendominasinya misalnya ketika riya’ melandasi awal perbuatan atau mendominasinya, atau tujuan dunaiawinya dalam amal terlalu dominan dimana ia sebenarnya tidak mengharap keridhaan Allah. a. Animisme Setiap benda baik hidup maupun mati mempunyai roh atau jiwa. Roh itu mempunyai kekuatan gaib yang disebut mana. Roh atau jiwa itu pada manusia disebut nyawa. Nyawa itu dapat berpindah-pindah dan mempunyai kekuatan gaib. Oleh karena itu, nyawa dapat hidup di luar badan manusia. Nyawa dapat meninggalkan badan manusia pada waktu tidur dan dapat berjalan kemana-mana (itulah merupakan mimpi). Akan tetapi apabila manusia itu mati, maka roh tersebut meninggalkan badan untuk selamalamanya. Roh yang meninggalkan badan manusia untuk selama-lamanya itu disebut arwah. Menurut kepercayaan, arwah tersebut hidup terus di negeri arwah serupa dengan hidup manusia. Mereka dianggap pula dapat berdiam di dalam kubur, sehingga mereka ditakuti. Bagi arwah orang-orang terkemuka seperti kepala suku, kyai, pendeta, dukun, dan sebagainya itu dianggap suci. Oleh karena itu, mereka dihormati; demikian pula nenek moyang kita. Dengan demikian timbullah kepercayaan yang memuja arwah dari nenek moyang yang disebut Animisme. Karena arwah itu tinggal di dunia arwah (kahyangan) yang letaknya di atas gunung, maka tempat pemujaan arwah pada zaman Megalitikum, juga dibangun di atas gunung/bukit. Demikian pula pada zaman pengaruh Hindu/Buddha, candi sebagai tempat pemujaan arwah nenek moyang atau dewa dibangun diatas gunung/bukit. Sebab menurut kepercayaan Hindu bahwa tempat yang tinggi adalah tempat bersemayamnya para dewa, sehingga gambaran gunung di Indonesia (Jawa khususnya) merupakan gambaran gunung Mahameru di India. Pengaruh ini masih berlanjut juga pada masa kerajaan Islam, di mana para raja jika meninggal di makamkan di tempat-tempat yang tinggi, seperti raja-raja Yogyakarta di Imogiri dan raja-raja Surakarta di Mengadek. Hubungannya dengan arwah tersebut tidak diputuskan melainkan justru dipelihara sebaik-baiknya dengan mengadakan upacara-upacara selamatan tertentu. Oleh karena itu, agar hubungannya dengan arwah nenek moyang terpelihara dengan baik, maka dibuatlah patung-patung nenek moyang untuk pemujaan. b. Dinamisme Istilah dinamisme berasal dari kata dinamo artinya kekuatan. Dinamisme adalah paham/kepercayaan bahwa pada benda-benda tertentu baik benda hidup atau mati bahkan juga benda-benda ciptaan (seperti tombak dan keris) mempunyai kekuatan gaib dan dianggap bersifat suci. Benda suci itu mempunyai sifat yang luar biasa (karena kebaikan atau keburukannya) sehingga dapat memancarkan pengaruh baik atau buruk kepada manusia dan dunia sekitarnya. Dengan demikian, di dalam masyarakat terdapat orang, binatang, tumbuh-tumbuhan, benda-benda, dan sebagainya yang dianggap mempunyai pengaruh baik dan buruk dan ada pula yang tidak. Benda-benda yang berisi mana disebut fetisyen yang berarti benda sihir. Benda-benda yang dinggap suci ini, misalnya pusaka, lambang kerajaan, tombak, keris, gamelan, dan sebagainya akan membawa pengaruh baik bagi masyarakat; misalnya suburnya tanah, hilangnya wabah penyakit, menolak malapetaka, dan sebagainya. Antara fetisyen dan jimat tidak terdapat perbedaan yang tegas. Keduanya dapat berpengaruh baik dan buruk tergantung kepada siapa pengaruh itu hendak ditujukan. Perbedaannya, jika jimat pada umumnya dipergunakan/dipakai di badan dan bentuknya lebih kecil dari pada fetisyen. Contohnya, fetisyen panji Kiai Tunggul Wulung dan Tobak Kiai Plered dari Keraton Yogyakarta. Kepercayaan animisme (dari bahasa Latin anima atau "roh") adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan roh merupakan asas kepercayaan agama yang mula-mula muncul di kalangan manusia primitif. Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda di Bumi ini, (seperti kawasan tertentu, gua, pohon atau batu besar), mempunyai jiwa yang mesti dihormati agar semangat tersebut tidak mengganggu manusia, malah membantu mereka dari semangat dan roh jahat dan juga dalam kehidupan seharian mereka. Diperkirakan bahwa di provinsi Kalimantan Barat masih terdapat 7,5 juta orang Dayak yang tergolong pemeluk animisme. Selain dari pada jiwa dan roh yang mendiami di tempat-tempat yang dinyatakan di atas, kepercayaan animisme juga mempercayai bahwa roh orang yang telah mati bisa masuk ke dalam tubuh hewan, misalnya suku Nias mempercayai bahwa seekor tikus yang keluar masuk dari rumah merupakan roh dari wanita yang telah mati beranak. Roh-roh orang yang telah mati juga bisa memasuki tubuh babi atau harimau dan dipercayai akan membalas dendam orang yang menjadi musuh bebuyutan pada masa hidupnya. Kepercayaan ini berbeda dengan kepercayaan reinkarnasi seperti yang terdapat pada agama Hindu dan Buddha, di mana dalam reinkarnasi, jiwa tidak pindah langsung ke tubuh hewan lain yang hidup, melainkan melalui proses kelahiran kembali kedunia dalam bentuk kehidupan baru. Pada agama Hindu dan Buddha juga terdapat konsep karma yang berbeda dengan kepercayaan animisme ini. Dinamisme adalah suatu konsep yang memiliki beberapa arti: Dinamisme (dalam kaitan agama dan kepercayaan) adalah pemujaan terhadap roh (sesuatu yang tidak tampak mata). Mereka percaya bahwa roh nenek moyang yang telah meninggal menetap di tempat-tempat tertentu, seperti pohon-pohon besar. Arwah nenek moyang itu sering dimintai tolong untuk urusan mereka. Caranya adalah dengan memasukkan arwah-arwah mereka ke dalam benda-benda pusaka seperti batu hitam atau batu merah delima. Ada juga yang menyebutkan bahwa dinamisme adalah kepercayaan yang mempercayai terhadap kekuatan yang abstrak yang berdiam pada suatu benda. istilah tersebut disebut dengan mana. Dinamisme (metafisika), penjelasan kosmologi terhadap dunia material menurut filosofi proses. Dinamisme, sebutan yang digunakan oleh Virginia Postrel untuk menjelaskan filosofi sosialnya yang melibatkan perubahan budaya, pilihan individual, dan masyarakat terbuka. "Dinamisme plastik", sebutan yang digunakan oleh gerakan seni futuris Italia untuk menjelaskan konsep yang berhubungan dengan gerakan obyek, intrinsik dan relatif terhadap lingkungannya. Keaktifan kepribadian energetik.